Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan SYL Minta Balingtan Pati Lebih Aplikatif dan Inovatif Atasi Isu Lingkungan

Kompas.com - 05/11/2021, 16:10 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) di Kabupaten Pati Jawa Tengah (Jateng) agar berperan lebih aplikatif dan inovatif.

Peran tersebut, kata dia, bertujuan untuk mengatasi isu-isu lingkungan yang berkaitan dengan pertanian serta perubahan iklim global. Sebab, hal ini membutuhkan kecepatan dan ketepatan antisipasi serta solusi.

"Keberadaan Balingtan sangat bagus dan penting. Fungsinya strategis untuk menjawab tantangan-tantangan sektor pertanian yang ada," kata SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Pulihkan Ekonomi Nasional, Mentan SYL: KUR Bantu Selamatkan Sektor Pertanian

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja (kuker) ke Kabupaten Pati, Jateng, Kamis (4/11/2021).

Dalam kunjungan itu, Mentan SYL didampingi Bupati Pati Haryanto dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng Denty Eka Widi Pratiwi mengunjungi Balingtan.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengimbau agar Balingtan melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan Iklim.

Mitigasi tersebut, sebut SYL, sebagai upaya dalam menjawab tantangan ekonomi pada masa depan. Apalagi mengingat Indonesia sebagai negara terbesar keempat dunia.

"Kami belum selesai menghadapi tantangan Covid-19 yang masih terjadi sampai hari ini. Kami juga dihadapkan dengan emisi gas, efek rumah kaca dan persoalan lingkungan,” ujarnya.

Baca juga: Persatuan Global Menghadapi Tantangan Covid-19

Adapun dampak dari Covid-19 telah memporak-porandakan perekonomian dunia selama dua tahun, termasuk Indonesia.

Kendati demikian, sektor pertanian menjadi satu-satunya bidang yang mampu bertahan.

“Oleh karena itu dalam kondisi dan situasi apapun, pertanian harus tetap berproduksi,” imbuh SYL.

Apabila pertahanan di sektor pertanian menguat, sebut dia, Indonesia tidak akan mengalami kesulitan dalam produksi pangan seperti yang tengah dialami negara-negara dengan empat musim.

Baca juga: Mentan: Informasi Publik adalah Senjata Utama pada Sektor Pertanian

Pada kesempatan yang sama, Bupati Pati Haryanto menjelaskan bahwa Kabupaten Pati termasuk daerah dengan produksi padi yang mengalami surplus 300.000 ton setiap tahun.

"Selain padi, ada juga jagung, kedelai, dan kacang ijo. Kami punya lahan yang biasa ditanam jagung itu 11.000 hektare (ha) lebih. Kemudian juga ada hutan sosial seluas 1.300 ha," katanya.

Mengenai adanya ancaman badai La Nina, Haryanto mengatakan bahwa Mentan SYL memiliki harapan untuk Balingtan dalam membuat rekomendasi teknologi pertanian yang tepat.

"Kami sudah harus menggunakan teknologi bagaimana menyimpan air. Terlebih saat hujan seperti ini, kami menggunakan cara seperti embung, pipanisasi atau dripping irrigation," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com