JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah mendapat izin prinsip operasional dari Dubai International Financial Center (DIFC) untuk membuka kantor di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Izin berupa Letter of Incorporation yang diterima BSI menandai bahwa bank syariah terbesar di Tanah Air ini secara resmi dapat membuka pasar di wilayah Timur Tengah.
Hal itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global.
Baca juga: Kenali Tabungan Emas BSI, Investasi E-Mas di Bank Syariah Indonesia
Dengan akta pendirian tersebut, BSI resmi menjadi bagian dari DIFC. Hal ini telah dilaporkan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Merespons langkah tersebut, Erick Thohir mengatakan, hal ini merupakan penanda rekam jejak pertama BSI di pasar global.
Menurutnya, BSI akan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah.
Dengan ekspansi ini, BSI berharap dapat mewujudkan misinya sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.
“Kehadiran BSI di Dubai diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah khususnya UEA,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Simak Syarat dan Cara Cicil Emas di BSI
“Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk Sukuk,” sambung Erick Thohir.
Erick berharap, BSI dapat mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai dan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga untuk proyek-proyek pembangunan lainnya di Tanah Air.
“Tentunya, kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah,” tandasnya.
“Hal ini perlu ditekankan untuk memperkuat pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia khususnya pasca pandemi Covid-19,” lanjut Erick Thohir.
Baca juga: Aturan Transaksi E-Mas Bank BSI, Pahami Risiko Tabungan Emas BSI
Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan, dengan akta pendirian itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global.
Lebih lanjut Ia menyebutkan, saat ini BSI sedang dalam tahap akhir untuk memperoleh izin dari DFSA terkait pembukaan kantor representatif di Dubai.
"Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia," ujarnya.
Bank dengan kode emiten BRIS itu disebut akan mengoptimalkan potensi bisnis di Dubai sebagai jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN, dan juga untuk proyek-proyek pembangunan Tanah Air lainnya.
Herry berharap, kehadiran BSI di Dubai juga akan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara GCC di Timur Tengah.
Baca juga: Nasabah BSI Bisa Tarik Tunai Gratis di ATM Mandiri, Transaksi Lain Kena Biaya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.