Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Bulan Setelah Dikelola Pertamina, Blok Rokan Setor Rp 2,7 Triliun ke Negara

Kompas.com - 07/11/2021, 11:48 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan USaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, Blok Rokan menyumbang Rp 2,7 triliun ke penerimaan negara setelah 2 bulan di kelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), anak usaha PT Pertamina (Persero).

Secara rinci, Blok Rokan menyetor ke negera sebesar Rp 2,1 triliun dan pembayaran pajak sekitar Rp 607,5 miliar melalui penjualan minyak mentah bagian negara.

Erick pun meminta kinerja ini bisa terus ditingkatkan demi membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia. Menurutnya, dalam hal energi, harus ada manfaat berganda yang diberikan bagi bangsa dan negara.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Jaga Produksi Migas Blok Rokan

"Jadi selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (7/11/2021).

Erick menambahkan, pihaknya mengapresiasi kemampuan Pertamina menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu dengan memberikan manfaat langsung bagi negara.

Ia bilang, kinerja Blok Rokan tersebut menjadi bukti kemampuan perusahaan BUMN untuk mengelola sendiri sumber minyak, tidak bergantung kepada operator asing, sekalgus dapat bekerja efisien.

"Selain menjaga keberhasilan WK Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah," kata Erick.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan operasional Blok Rokan saat ini melibatkan lebih dari 25.000 pekerja. Sebagian besar pekerja tersebut merupakan warga lokal Riau.

Oleh karena itu, menurutnya, aset strategis nasional ini membutuhkan dukungan maksimal dari seluruh pemangku kepentingan demi kelancaran operasional.

"Program kerja terhadap Blok Rokan sangat masif dan agresif. Hal itu akan berdampak terbukanya peluang bisnis dan kerja bagi masyarakat lokal, sekaligus meningkatkan nilai investasi di Riau," kata dia.

Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Jaga Produksi Migas Blok Rokan

"Kami sudah berdiskusi dan berkoordinasi dengan Pemda Riau terkait potensi tambahan pajak bagi daerah agar kontribusi yang kami berikan semakin nyata," lanjut Nicke.

Sebagai informasi, Blok Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi mencapai 25 persen. Blok yang ditemukan sejak 1941 dan mulai berproduksi di 1951 itu, berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah 1 juta barrel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) di 2030.

Sejak diambil alih Pertamina pada 9 Agustus 2021, intensitas kegiatan operasi di Blok Rokan meningkat seiring target pengeboran 161 sumur baru hingga tahun. Dalam dua bulan terakhir, Pertamina telah mengebor lebih dari 79 sumur dengan mengoperasikan 16 rig.

Sementara di 2022, Pertamina menargetkan pengeboran 500 sumur baru. Sehingga diharapkan peningkatan aktivitas di Blok Rokan akan mampu mendorong aktivitas ekonomi di Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com