Kalau menarik dana deposito sebelum waktu jatuh tempo, maka kamu akan diganjar biaya penalti. Selain itu, memiliki deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai hingga Rp2 miliar. Jadi tidak perlu khawatir.
Di sisi lain, bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan. Suku bunga deposito berkisar dua sampai delapan persen per tahun. Tetapi, risiko deposito adalah penurunan bunga, kena pajak 20 persen.
Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di deposito:
• Biaya hidup Rp 96 juta per tahun (Rp 8 juta per bulan) dibagi bunga deposito
• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 3,5 persen = Rp 2,74 miliar.
Baca Juga: Pilihan Reksadana yang Bagus untuk Pemula
Reksadana saham adalah jenis reksadana memiliki risiko paling tinggi dibanding jenis reksadana di atas. Tetapi keuntungannya juga yang paling tinggi, karena pasar saham bersifat fluktuatif.
Buat kamu yang tipenya agresif dan berani mengambil risiko, investasi ini bisa jadi tantangan. Reksadana saham pas untuk investasi jangka panjang, di atas 5 tahun.
Sangat pas buat kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun karena menjanjikan keuntungan sekitar 15 persen sampai 20 persen per tahun.
Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di reksadana saham:
• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 16 persen = Rp 600 juta
Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana dengan lamanya investasi satu sampai tiga. Biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang keuntungannya cukup stabil dan minim risiko.
Tingkat risiko reksadana pendapatan tetap, rendah sampai menengah atau sedang dengan return per tahun sekitar tujuh hingga sembilan persen.
Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di reksadana saham:
• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 7 persen = Rp 1,37 miliar.
Sisihkan 10 Persen dari Gaji untuk Dana Pensiun
Idealnya menyisihkan uang untuk dana pensiun adalah sekitar 10 persen dari gaji setiap bulan. Lakukan secara konsisten dan disiplin agar tujuan keuangan tersebut dapat tercapai.
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.