Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menghitung Dana Pensiun dan Pilihan Investasinya

Kompas.com - 07/11/2021, 13:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Dana pensiun dibutuhkan sebagai bekal finansial di hari tua. Dana pensiun sebaiknya dipersiapkan sejak usia muda, saat masih produktif.

Persiapan dana pensiun yang matang akan membawa hasil maksimal. Artinya, uang yang terkumpul untuk dana pensiun akan jauh lebih besar.

Dana pensiun sangat penting untuk keberlangsungan hidup di usia senja. Pasti kamu tidak ingin kerja keras bagai kuda di masa pensiun. Kamu ingin menikmati masa tua dengan tenang dan nyaman dari segi keuangan.

Lalu berapa dana pensiun yang kamu butuhkan? Berikut cara menghitung dana pensiun dengan mudah dan memilih instrumen investasinya, seperti dikutip dari Cermati.com.

Kebutuhan Dana Pensiun

Semakin besar dana pensiun yang terkumpul, tentu semakin baik. Tak khawatir hidup nelangsa, kurus kering, karena keuangan sudah terjamin.

Ini berkat konsistensi kamu dalam menyisihkan uang setiap bulan ketika muda. Hasilnya, akan kamu nikmati di hari tua.

Rumus menghitung kebutuhan dana pensiun sangat sederhana.

Jumlah biaya hidup per bulan x estimasi umur hidup

Contoh: Kamu ingin pensiun di umur 50 tahun. Prediksi kamu bisa hidup sampai 70 tahun. Biaya hidup sebesar Rp 8 juta sebulan.

Total dana pensiun = Rp 8 juta x 12 (jumlah bulan dalam setahun) x 20 = Rp 1,92 miliar.

Pilihan Investasi untuk Dana Pensiun

Di masa pensiun, kamu tidak akan mendapatkan gaji bulanan lagi dari perusahaan. Sementara sisi lain, kebutuhan sehari-hari tetap harus tercukupi.

Dengan begitu, jumlah dana pensiun yang kamu butuhkan pasti harus besar. Sehingga akan sangat tepat jika kamu mempersiapkan dana pensiun melalui investasi.

Investasi sanggup memberikan keuntungan atau imbal hasil melampaui inflasi. Ini instrumen investasi yang tepat untuk persiapan dana pensiun.

1. Deposito

Deposito menjadi pilihan investasi bagus untuk kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun. Dana kamu akan lebih aman ditaruh pada instrumen investasi ini.

Aman di sini maksudnya, kamu tidak dapat menarik kapanpun dana tersebut seperti pada tabungan. Sebab, ada tenor yang ditawarkan bank untuk produk deposito, yakni satu, tiga, enam, 12 bulan hingga 24 bulan.

Kalau menarik dana deposito sebelum waktu jatuh tempo, maka kamu akan diganjar biaya penalti. Selain itu, memiliki deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai hingga Rp2 miliar. Jadi tidak perlu khawatir.

Di sisi lain, bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan. Suku bunga deposito berkisar dua sampai delapan persen per tahun. Tetapi, risiko deposito adalah penurunan bunga, kena pajak 20 persen.

Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di deposito:

• Biaya hidup Rp 96 juta per tahun (Rp 8 juta per bulan) dibagi bunga deposito
• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 3,5 persen = Rp 2,74 miliar.

Baca Juga: Pilihan Reksadana yang Bagus untuk Pemula

2. Reksadana saham

Reksadana saham adalah jenis reksadana memiliki risiko paling tinggi dibanding jenis reksadana di atas. Tetapi keuntungannya juga yang paling tinggi, karena pasar saham bersifat fluktuatif.

Buat kamu yang tipenya agresif dan berani mengambil risiko, investasi ini bisa jadi tantangan. Reksadana saham pas untuk investasi jangka panjang, di atas 5 tahun.

Sangat pas buat kamu yang ingin mempersiapkan dana pensiun karena menjanjikan keuntungan sekitar 15 persen sampai 20 persen per tahun.

Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di reksadana saham:

• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 16 persen = Rp 600 juta

3. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana dengan lamanya investasi satu sampai tiga. Biasanya dana diinvestasikan pada obligasi atau produk keuangan yang keuntungannya cukup stabil dan minim risiko.

Tingkat risiko reksadana pendapatan tetap, rendah sampai menengah atau sedang dengan return per tahun sekitar tujuh hingga sembilan persen.

Contoh menghitung dana pensiun yang ditempatkan di reksadana saham:
• Kebutuhan dana pensiun = Rp 96 juta / 7 persen = Rp 1,37 miliar.

Sisihkan 10 Persen dari Gaji untuk Dana Pensiun

Idealnya menyisihkan uang untuk dana pensiun adalah sekitar 10 persen dari gaji setiap bulan. Lakukan secara konsisten dan disiplin agar tujuan keuangan tersebut dapat tercapai.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com