Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juragan-juragan Baru Bank Kecil Mulai Tunjukkan Diri...

Kompas.com - 08/11/2021, 06:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor baru bank-bank kecil mulai menampakkan diri. Aksi akuisisi bank mini terus berlanjut sebagai langkah bank untuk memenuhi aturan modal inti yang ditetapkan Rp 3 triliun per akhir 2022. Sementara tenggat waktu pemenuhan bertahap sebesar Rp 2 triliun tinggal kurang dari 2 bulan lagi.

Terbaru, Emtek Group mengumumkan akan jadi pengendali saham PT Bank Fama Internasional. Emtek melalui anak usahanya PT Elang Media Visitama (EMV) akan mengakuisisi 93 persen saham bank ini senilai Rp 908,9 miliar. Akuisisi tersebut ditargetkan akan rampung pada 28 Desember 2021.

Setelah rampung, Emtek juga harus melakukan injeksi modal lagi. Pasalnya, modal inti Bank Fama per Juni 2021 baru Rp 1,02 triliun. Artinya, bank ini butuh tambahan modal sekitar Rp 1 triliun lagi hingga akhir tahun 2021.

Baca juga: Emtek Group Suntik Dana Rp 5,4 Triliun ke Grab Indonesia

"Pendanaan transaksi pengambilalihan Bank Fama akan menggunakan dana internal EMV," kata Titi Maria Rusly, Sekretaris Perusahaan Emtek dalam keterbukaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (5/11/2021).

Emtek Group merupakan pemegang saham Grab Indonesia dan Bukalapak. Sehingga pengembangan calon Bank Emtek itu nantinya akan memiliki ekosistem digital yang luas dengan jaringan dua perusahaan teknologi dan e-commerce tersebut.

Selain Emtek Group, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga siap menjadi investor baru bank kecil. Bank pelat merah ini sudah melakukan kesepakatan awal untuk mencaplok bank mini yang akan dibangun menjadi bank digital. Kabarnya, bank tersebut adalah Bank Mayora.

BNI telah menyiapkan dana tidak lebih dari Rp 3 triliun untuk mencaplok bank kecil itu. Royke Tumilaar Direktur Utama BNI mengatakan, BNI akan menjalin kemitraan dengan mitra strategis yang berpengalaman dalam pengembangan teknologi finansial untuk mengembangkan bank digital itu.

"Pasalnya, teknologi merupakan kunci utama dalam keberhasilan pengembangan bank digital," katanya baru-baru ini.

Sebelumnya, PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) mengumumkan telah resmi dikendalikan PT Finaccel Teknologi Indonesia (Kredivo) pada 15 Oktober 2021 lalu.

Kredivo pertama kali mengakuisisi 24 persen saham Bank Bisnis dengan membeli sebagian saham pemilik bank tersebut pada Mei lalu senilai Rp 551 miliar. Lalu pada 15 Oktober, kembali memborong 16 persen saham pemilik lama senilai Rp 439,6 miliar. Alhasil, perusahaan fintech ini telah mengendalikan 40 persen saham Bank Bisnis.

Baca juga: Berebut Renyahnya Pasar Milenial, Ramai-ramai Jadi Bank Digital

Kredivo resmi jadi pengendali BBSI menjelang rencana rights issue yang dijadwalkan pada November ini. Perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 434,78 juta saham atau sebanyak-banyaknya 12,56 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.

Sementara bank kecil lainnya juga sedang antri untuk melakukan rights issue yang menjadi pintu masuk bagi investor baru. PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA) akan rights issue pada Desember mendatang dengan menerbitkan saham baru sebanyak 750 juta saham.

Manajemen Bumi Arta sebelumnya menyebutkan bahwa pemegang sahamnya saat ini berencana melakukan divestasi atau menjual sahamnya ke investor baru.

PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) dan PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA) akan melakukan penambahan modal lewat rights issue pada akhir tahun ini guna memenuhi deadline aturan modal inti minimal Rp 2 triliun pada 2021. (Dina Mirayanti Hutauruk)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Satu per satu juragan baru dari bank kecil mulai tunjukkan diri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com