Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ini Alasan GE Mundur dari Bisnis Pembangunan PLTU Batu Bara

Kompas.com - 09/11/2021, 20:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - General Electric Company (GE) mundur dari bisnis pembangkit listrik bertenaga batu bara. Perusuhan kini memilih untuk fokus berinvestasi di energi terbarukan (EBT) guna mendukung transisi energi bersih di masa mendatang.

Direktur Pengembangan Pasar GE Indonesia Arka W Wiriadidjaja mengungkapkan, saat ini GE telah menarik diri dari pembangkit listrik tenaga batu bara yang baru dibangun. Sebenarnya, langkah ini sudah dilakukan GE sejak tahun lalu.

"Kami masih mendukung pelanggan dengan transisi dan layanan hanya untuk pabrik yang ada dan masih dijalankan pelanggan kami," jelas Arka kepada Kontan.co.id, Senin (8/11/2021).

Pertimbangan GE hengkang dari PLTU batu bara yang baru dibangun karena akan fokus berinvestasi dalam sektor energi terbarukan dan pembangkit listrik dengan energi bersih.

Baca juga: Bank Sentral Singapura Peringatkan Investor Soal Risiko Aset Kripto

Tujuan yang ingin dicapai perusahaan adalah membuat listrik menjadi lebih terjangkau, andal, mudah diakses, dan berkelanjutan di masa depan.

Arka menjelaskan, untuk mendukung transisi energi, GE Indonesia fokus pada sejumlah teknologi energi terbarukan misalnya angin, surya, hidro, pump storage, Battery Energy Storage System (BESS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Turbin Gas yang beroperasi dengan gas alam serta memiliki emisi jauh lebih rendah daripada pembangkit listrik tenaga batu bara.

Arka menambahkan, GE menyarankan teknologi turbin gas bisa menjadi solusi sementara dari transisi energi ini. Pasalnya, emisi gas turbin jauh lebih rendah dibandingkan pembangkit bertenaga batu bara.

Menurut GE, turbin gas yang diaplikasikan pada pembangkit berbahan bakar batu bara akan menggunakan turbin uap.

Adapun, teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Gas milik GE Indonesia siap menggunakan hidrogen sehingga membuat pembangkit tanpa emisi. Teknologi gas turbin ini diakui Arka juga bisa menjadi solusi baseload.

Baca juga: Wamen BUMN: Secara Teknis Garuda Indonesia Sudah Bangkrut

Dari segi biaya, Arka mengatakan, saat ini Levelized Cost of Electricity (LCOE) untuk pembangkit energi terbarukan sudah semakin kompetitif dibandingkan PLTU bertenaga batu bara. Dengan catatan, tergantung lokasi dan ukuran.

Dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan diimplementasikannya RUPTL 2021-2030 dan upaya Indonesia mengejar target net zero emission pada 2060, GE Indonesia melihat prospek bisnis renewable energy yang semakin meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, GE Indonesia juga turut meningkatkan teknologi dan membantu investor lokal untuk investasi di proyek energi terbarukan melalui GE Energy Financial Services. (Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari)

Baca juga: KKP Pastikan Tak Semua Kapal Kecil Kena PNBP Perikanan

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dukung transisi energi, GE mundur dari bisnis pembangunan PLTU anyar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+