Di sisi lain, PT Hutama Karya juga menerima suntikan modal yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). Hutama Karya kembali mendapat suntikan Rp 9,9 triliun.
Dengan demikian, total suntikan modal untuk Hutama Karya tahun ini mencapai Rp 25,20 triliun. Dalam APBN 2022, Hutama Karya mendapat kembali PMN senilai Rp 23,85 triliun.
"Jadi dalam hal ini, kalau kita lihat dari BUMN kelihatan bahwa HK yang semula di APBN 2021 dapat PMN Rp 6,2 triliun ditambah lagi dengan PMN PEN Rp 9,1 triliun, dan dari SAL Rp 9,9 triliun," ucap Sri Mulyani.
SAL juga digunakan untuk menyuntik PT KAI (Persero) Rp 6,9 triliun yang di dalamnya ada suntikan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Rp 4,3 triliun.
Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek tersebut dilakukan karena PT KAI (Persero) mengalami pukulan akibat Covid-19, di antaranya penurunan penumpang kereta merosot tajam.
"Yang mengalami perubahan tahun ini adalah Waskita dan KAI. Waskita tahun ini Rp 7,9 triliun tidak ada dalam APBN awal dan PT KAI PMN Rp 6,9 triliun tidak ada dalam APBN awal. Ini menggunakan dana SAL untuk tahun 2021," pungkas dia.
Adapun suntikan modal untuk BUMN lainnya tidak berubah. PLN tetap Rp 5 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, PT Pelabuhan Indonesia III Rp 1,2 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC Rp 470 miliar, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 977 miliar, dan Perum Perumnas Rp 20 triliun.
Baca juga: Ungkap Ada BUMN Minim Kontribusi, Sri Mulyani: Njaluk Terus...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.