Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Kritik Sri Mulyani yang Ingin Gunakan Dana Cadangan PEN untuk Suntik BUMN

Kompas.com - 10/11/2021, 21:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

Di sisi lain, PT Hutama Karya juga menerima suntikan modal yang berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL). Hutama Karya kembali mendapat suntikan Rp 9,9 triliun.

Dengan demikian, total suntikan modal untuk Hutama Karya tahun ini mencapai Rp 25,20 triliun. Dalam APBN 2022, Hutama Karya mendapat kembali PMN senilai Rp 23,85 triliun.

"Jadi dalam hal ini, kalau kita lihat dari BUMN kelihatan bahwa HK yang semula di APBN 2021 dapat PMN Rp 6,2 triliun ditambah lagi dengan PMN PEN Rp 9,1 triliun, dan dari SAL Rp 9,9 triliun," ucap Sri Mulyani.
SAL juga digunakan untuk menyuntik PT KAI (Persero) Rp 6,9 triliun yang di dalamnya ada suntikan untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Rp 4,3 triliun.

Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk proyek tersebut dilakukan karena PT KAI (Persero) mengalami pukulan akibat Covid-19, di antaranya penurunan penumpang kereta merosot tajam.

"Yang mengalami perubahan tahun ini adalah Waskita dan KAI. Waskita tahun ini Rp 7,9 triliun tidak ada dalam APBN awal dan PT KAI PMN Rp 6,9 triliun tidak ada dalam APBN awal. Ini menggunakan dana SAL untuk tahun 2021," pungkas dia.

Adapun suntikan modal untuk BUMN lainnya tidak berubah. PLN tetap Rp 5 triliun, PT PAL Indonesia Rp 1,28 triliun, PT Pelabuhan Indonesia III Rp 1,2 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/ITDC Rp 470 miliar, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 977 miliar, dan Perum Perumnas Rp 20 triliun.

Baca juga: Ungkap Ada BUMN Minim Kontribusi, Sri Mulyani: Njaluk Terus...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com