Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bio Farma: Biaya Tes PCR Bisa Rp 275.000 karena Harga Reagen Hanya Rp 90.000

Kompas.com - 11/11/2021, 09:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga tes PCR kian turun seiring dengan kebijakan pemerintah yang menetapkan menjadi Rp 275.000 untuk wilayah Jawa-Bali dan Rp 300.000 untuk di luar wilayah itu. Padahal, harga tes PCR sebelumnya bisa mencapai jutaan rupiah.

Hal ini membuat publik penasaran dengan komponen biaya per sekali tes PCR. PT Bio Farma (Persero) sebagai perusahaan yang memproduksi alat tes PCR pun menjelaskan struktur biaya yang membentuk harga tes PCR saat ini.

Salah satunya adalah harga reagen kit PCR yang semakin turun menjadi Rp 90.000 per tes, sehingga tarif layanan PCR yang dikenakan di Bio Farma pun menjadi sekitar Rp 275.000.

Baca juga: Dirut Bio Farma Buka-Bukaan Terkait Harga Tes PCR yang Terus Turun

Reagen kit PCR merupakan cairan yang digunakan untuk mendukung pengujian tes PCR swab maupun alternatif gargle PCR. Reagen biasanya ditambahkan untuk melihat reaksi kimia, salah satunya dalam diagnosis infeksi virus Covid-19.

"Jadi yang dimaksud dengan harga Rp 90.000 adalah harga reagen test kit PCR-nya, bukan tarif layanan PCR secara keseluruhan," ujar Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan tertulisnya, dikutip pada Kamis (11/11/2021).

Ia menjelaskan, dengan harga reagen yang Rp 90.000 itu, kontribusi produk Bio Farma (seperti mBioCov-19 dan BioVTM/Biosaliva) hanya berkisar antara 31 persen-34 persen dari seluruh komponen pelayanan pemeriksaan PCR, sedangkan komponen lainnya diluar kendali Bio Farma.

Menurut Honesti, saat ini harga e-katalog yang masih tayang untuk reagen kit PCR adalah Rp 193.000 termasuk PPN, sejak Februari 2021. Kini sedang dalam proses pengajuan harga baru, yakni menjadi Rp 89.100 termasuk PPN.

"Kebijakan dan penetapan tarif pemeriksaan PCR adalah kewenangan dari Kementerian Kesehatan. Sampai saat ini dengan harga Reagen sebesar Rp 90.000, maka harga tarif layanan PCR di Bio Farma sendiri menjadi sekitar Rp 275.000," kata dia.

Meski demikian, Honesti menekankan bahwa struktur harga tes PCR ini bisa berbeda-beda tergantung pada masing-masing laboratorium.

Sebab, ada beberapa komponen lainnya yang dapat memengaruhi harga tersebut, seperti RNA kit ekstraksi, Bahan Material Habis Pakai (BMHP), Alat Pelindung Diri (APD), serta biaya operasional maupun layanan dari masing-masing laboratorium.

Menurutnya, Grup Holding BUMN Farmasi pun selalu mendukung upaya pemerintah dengan segera menetapkan harga layanan tes swab PCR menjadi sebesar Rp 275.000 dan Rp 300.000 setelah adanya instruksi pemerintah.

Bio Farma sendiri sudah melakukan inovasi dengan membuat reagen kit PCR secara mandiri sejak Agustus 2020. Mulanya kapasitas produksi perseroan hanya sebanyak 1,2 juta tes (satuan dari reagan) per bulan, tetapi menjadi 2 juta tes per bulan pada Agustus 2021.

Honesti bilang, peningkatan kapasitas itu dilakukan dengan beberapa upaya efisiensi dan peningkatan kapasitas produksi, serta dengan optimalisasi fasilitas produksi eks flu burung.

Baca juga: Pendiri PT GSI Blak-blakan Awal Mula Bisnis PCR dan Keterlibatan Luhut

Tak hanya itu, upaya optimalisasi fasilitas produksi terus Bio Farma lakukan, yang hasilnya dapat meningkat hingga mencapai 5 juta tes per bulan pada Oktober 2021.

Hal tersebut kembali dapat memengaruhi harga reagen Bio Farma dari Rp 113.636 pada Agustus 2021, menjadi Rp 90.000 pada Oktober 2021, diiringi dengan harapan bahwa permintaan juga akan meningkat.

"Harapannya dengan meningkatnya permintaan, kita bisa meningkatkan kapasitas produksi dan upaya-upaya efisiensi yang dapat dilakukan di masa yang akan datang," ujar Honesti.

Dengan bobot Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 45 persen yang ada pada reagen kit PCR produksi Bio Farma, diharapkan menjadi pilihan user dan permintaan pun bisa meningkat mengimbangi dengan penggunaan produk impor saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com