Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Gagal Bayar, Operator Transportasi Butuh Keringanan Cicilan

Kompas.com - 11/11/2021, 13:02 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sektor transportasi menjadi salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi Covid-19. Hal ini menyebabkan tekanan pada operator transportasi.

Walaupun berat, industri transportasi tetap beroperasi secara terbatas demi menjaga keberlangsungan konektivitas nasional baik untuk penumpang dan barang serta menjaga keberlangsungan perekonomian nasional.

Terkait dengan hal tersebut, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyelenggarakan webinar bertajuk “Strategi Pemulihan Bisnis Transportasi di Indonesia Melalui Pembiayaan Bank Dan Non Bank.”

Baca juga: Penerbangan Komersial Dibuka, Citilink Bakal Terbang Perdana di Bandara Ngloram Blora

Dalam webinar yang berlangsung Kamis (11/11/2021) tersebut terungkap bahwa banyak operator transportasi mengalami kesulitan pembayaran cicilan pembiayaan.

Hal ini diakui oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perhubungan yang juga Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja ketika menyampaikan tiga poin penting untuk membantu sektor transportasi saat ini.

Poin pertama menurut Denon adalah relaksasi atau keringanan berbagai cicilan karena banyak operator transportasi yang gagal bayar pada periode April-Oktober 2021.

Hal ini terjadi karena turunnya jumlah penumpang akibat berbagai pembatasan. Diharapkan cicilannya diubah menjadi cicilan jangka panjang yang lebih meringankan.

Poin kedua, lanjut Denon, yakni perlunya mengembalikan reputasi badan usaha transportasi yang terdampak bisnis sehingga lebih bankable dan atraktif.

Baca juga: Penerbangan Garuda Indonesia Akan Semakin Langka pada Tahun Depan

Ketiga adalah proteksi dunia usaha secara hukum sehingga pandemi ini tidak menimbulkan dampak yang berkepanjangan dan bisa meringankan beban badan usaha.

“Pembiayaan bank dan non bank ini sebenarnya bukan hal yang baru bagi badan usaha transportasi,” kata Denon Prawiraatmadja dalam keterangan resmi, Kamis (11/11/2021).

“Namun untuk kondisi saat ini, diperlukan penyesuaian dari sisi hukum sehingga sesuai dengan aturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dapat membantu badan usaha transportasi untuk cepat bangkit setelah pandemi,” sambung Denon.

Dia menekankan, Indonesia adalah negara kepulauan sehingga sektor transportasi sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional.

Untuk itu sektor transportasi harus mendapatkan bantuan yang sesuai agar dapat segera bangkit dan dapat tumbuh setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Sebagaimana diketetahui, adanya pembatasan pergerakan penduduk untuk memutus mata rantai penularan virus Covid-19 membuat jumlah penumpang sektor transportasi menurun tajam.

Baca juga: Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

Akibatnya operasional transportasi juga berkurang sehingga menyebabkan revenue atau pendapatan di industri transportasi menurun.

Adapun tujuan dari webinar kali ini adalah agar diperoleh suatu peta jalan penyelamatan industri transportasi di Indonesia melalui pembiayaan bank dan non bank.

Diharapkan industri transportasi nasional dapat bangkit dan melakukan rebound pasca pandemi Covid-19 dan dapat mendukung rebound perekonomian nasional.

Sebagai opening remarks webinar ini adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.

Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang diwakili oleh Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto, sektor transportasi memang terkena dampak yang sangat parah dari Covid-19.

Dampak tersebut terutama pada sektor transportasi udara. Misalnya saja sewa pesawat yang menjadi biaya yang sangat besar yang tidak bisa dipenuhi oleh operator transportasi.

Ia pun berharap agar diskusi ini bisa memberikan terobosan solusi ke depan bagi perbaikan transportasi di Indonesia, sehingga kapasitas transportasi akan tetap terjamin untuk mendukung rebound perekonomian nasional.

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa sektor transportasi dan pergudangan adalah enabler atau penyedia solusi untuk sektor-sektor lain seperti misalnya pariwisata, manufaktur, perdagangan.

Untuk itu diperlukan sinergi dengan berbagai sektor lainnya agar sektor transportasi dapat pulih dan berkembang kembali seperti sebelum pandemi Covid-19 sehingga perekonomian nasional juga bisa pulih lebih cepat.

“Pemerintah telah memberikan berbagai stimulus pada transportasi dan pergudangan antara lain untuk membantu cash flow dan menahan gelombang PHK,” kata Airlangga.

Baca juga: Kapan dan Kenapa Bandara Halim Mau Ditutup? Simak Lagi Penjelasan Kemenhub

“Dengan semakin membaiknya penanganan pandemi Covid-19, kita berharap perekonomian juga semakin baik sehingga bisnis sektor transportasi bisa naik,” lanjut Airlangga.

Adapun Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan bahwa Kadin Indonesia akan selalu membantu Pemerintah berupaya mencari jalan untuk memulihkan sektor transportasi dan pergudangan yang saat ini terdampak sangat parah dari pandemi Covid-19.

“Kadin bisa menjadi mitra pemerintah untuk memberikan input, pemikiran, ide-ide yang segar dari sisi Kadin. Intinya agar investasi sektor transportasi kembali menjadi bankable dan atraktif,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com