JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan, langkah Bukalapak melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) telah memicu startup-startup di Indonesia untuk melantai di bursa.
Lewat kode saham BUKA, Bukalapak mencatatkan sejarah menjadi perusahaan teknologi pertama yang tercatat di bursa Indonesia, bahkan bursa di kawasan Asia Tenggara.
Perusahaan e-commerce itu berhasil meraup dana segar Rp 21,9 triliun dari IPO pada 6 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: IPO Mitratel Lebih Besar dari Bukalapak, BEI Yakin Investor Masih Bisa Serap
Dana IPO yang diraih Bukalapak itu termasuk terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.
Ia mengatakan, hal itu sekaligus menunjukkan minat investor Indonesia yang tinggi terhadap perusahaan teknologi.
"Ini mendorong startup-startup yang lain untuk tertarik listing di bursa. Ini bukan suatu hal yang mudah, awalnya ada keraguan, apakah market atau investor itu bisa menilai saham teknologi, dan ternyata bisa. Ini kita buktikan dan terserap oleh market," ujar Inarno dalam diskusi Kompas100 CEO Forum, Kamis (11/11/2021).
Meski demikian, diakui Inarno, bahwa terkait IPO perusahaan teknologi, regulator masih terus mempelajarinya karena ini merupakan hal yang baru bagi pasar modal Indonesia.
Terlebih ke depannya akan masuk startup-startup yang cukup besar ke BEI.
Baca juga: Pendapatan Bukalapak pada Kuartal II 2021 Tumbuh 37 Persen
Inarno pun memastikan, akan terus mendorong startup-startup di Indonesia, terutama unicorn untuk IPO.
Namun, para startup itu tetap harus mematuhi ketentuan yang berlaku di pasar modal sebab perlindung bagi investor juga menjadi hal yang penting.
"Untuk saham-saham teknologi, terus terang kami semua memang sedang belajar, baik sisi pelaku maupun regulatornya. Tentunya kami akan terus mendorong saham-saham teknologi untuk maju terus (IPO) karena potensi yang ada pada populasi kita (Indonesia) luar biasa sekali," papar Inarno.
Sebelumnya, diketahui bahwa memang ada beberapa startup di Indonesia bakal menyusul Bukalapak dengan melakukan IPO.
Seperti raksasa ride healing GoTo dan platform e-commerce Blibli yang dikabarkan berencana mencatatkan sahamnya pada tahun depan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.