Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisaris dan CEO Ajaib Sambangi Mabes Polri, Ini yang Dibahas

Kompas.com - 11/11/2021, 21:44 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran direksi Ajaib Group menyambangi Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (11/11/2021) untuk audiensi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dari pihak perusahaan start up unicorn ke-7 di Indonesia hadir langsung Komisaris Utama Ajaib Group Andi Gani Nena Wea dan Komisaris Ajaib Group Edward Sumarli dan Yulianto, serta CEO Ajaib Group Anderson Sumarli dan Advisor Ajaib Group William Yani Wea.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didampingi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kadiv TIK) Polri Irjen Slamet Uliandi, dan beberapa pejabat Polri lainnya.

Baca juga: Berantas Pinjol Ilegal, OJK Siap Ambil Langkah Hukum

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri mengucapkan selamat kepada Ajaib Group atas keberhasilannya sebagai unicorn ke-7 di Indonesia. Apalagi, status unicorn Ajaib Group diperoleh hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Kapolri optimistis untuk perkembangan dan tumbuhnya unicorn-unicorn baru di Indonesia akan berimbas positif terhadap kemajuan ekonomi Indonesia untuk bangkit pasca pandemi Covid-19.

Komisaris Utama Ajaib Group Andi Gani Nena Wea menegaskan, Ajaib Group dalam menjalankan investasi di Tanah Air akan selalu patuh menaati aturan hukum dan regulasi Pemerintah.

"Saya pastikan Ajaib selalu taat aturan hukum di Indonesia terutama dalam hal investasi," tegasnya usai pertemuan dengan Kapolri.

Andi Gani mengatakan, pertemuan dengan Kapolri juga membahas bagaimana kerja sama terutama agar data investor saham yang menggunakan aplikasi Ajaib aman tidak ada kebocoran.

"Kami akan meningkatkan kerja sama dengan Divisi TIK Polri terutama dalam pengaman data nasabah Ajaib," katanya.

Baca juga: Raih Pendanaan Seri B Senilai 153 Juta Dollar AS, Ajaib Jadi Unicorn Ketujuh di Indonesia

Menurutnya, walaupun sudah berstatus unicorn, perjalanan Ajaib masih panjang untuk mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.

"Tujuan kami adalah untuk menyambut investor generasi baru ke layanan keuangan modern," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Ajaib Group Anderson Sumarli juga menyatakan kesiapan Ajaib Group untuk bersinergi dengan Polri dalam berbagai bidang kegiatan terutama dalam hal security data nasabah.

Anderson mengungkapan, dalam pertemuan dengan Kapolri selain membahas investasi di Indonesia, Ajaib Group juga berencana untuk melaksanakan bakti sosial bersama Polri. Terutama untuk membantu masyarakat yang terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Kami siap bekerja sama dengan Polri untuk membantu masyarakat luas. Namun, misi penting kami adalah untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi demi masa depan," ucapnya.

Baca juga: Menteri Investasi Minta Aktivis Tak Lagi Persoalkan Bisnis Tes PCR

Seperti diketahui, Ajaib Group (PT Ajaib Sekuritas Asia) adalah perusahaan investasi online pertama yang menjadi unicorn di Asia Tenggara dan merupakan Unicorn ke-7 di Indonesia.

Ajaib melayani lebih dari 1 juta investor ritel muda dan merupakan sekuritas terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah pengguna.

Pada Oktober 2021, Ajaib meraih pendanaan 153 juta dollar AS dari investor internasional DST Global. Ajaib terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BEI (Bursa Efek Indonesia).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com