Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 54 Pelabuhan Terapkan Sistem Inaportnet, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 12/11/2021, 09:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya melakukan peningkatan peforma pelabuhan di Indonesia.

Upaya tersebut di antaranya dengan perbaikan infrastruktur hingga inovasi-inovasi yang terus dikembangkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan, salah satu upaya untuk peningkatan performa pelabuhan yakni pada sisi soft infrastructure dengan penerapan Inaportnet.

Baca juga: Menyoal Kerja Sama INA dan DP World dalam Bisnis Pelabuhan

Inaportnet merupakan sistem informasi layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan.

"Sistem ini telah diterapkan sejak 2016 dan dengan Inaportnet diharapkan terjadi peningkatan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan lebih cepat, valid, transparan dan terstandar," ujar Arif dalam keterangan tertulis, Jumat (12/11/2021).

Menurut Arif, sistem Inaportnet dapat memperlancar arus barang di pelabuhan karena menjadikan pelayanan di pelabuhan lebih efektif dengan pelayanan kapal dan barang yang dilaksanakan dalam waktu 24 jam sehari serta 7 hari dalam seminggu.

Selain itu, Inaportnet juga didukung oleh sistem Internal Kemenhub dan sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP).

Baca juga: Menhub: Pembangunan Pelabuhan Ramah Lingkungan Perlu Dilakukan untuk Pengendalian Iklim

Adapun sistem internal Kemenhub antara lain meliputi Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Simlala), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan dan Sistem Elektronik Hubla Terintegrasi (Sehati).

Ia meyakini, penerapan sistem Inaportnet yang konsisten dan termonitor dengan baik pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.

"Inaportnet sebagai bentuk digitalisasi pelabuhan, diharapkan juga dapat menurunkan biaya logistik dengan memangkas biaya operasional sehingga dapat menciptakan biaya yang optimal," kata Arif.

Dia menjelaskan, layanan Inaportnet antara lain mencakup digitalisasi persetujuan kedatangan kapal, persetujuan kapal masuk pelabuhan, persetujuan rencana kerja bongkar muat, serta persetujuan bongkar dan muat barang berbahaya penetapan pelayanan kapal.

Selain itu juga mencakup digitalisasi surat persetujuan olah gerak kapal, persetujuan daftar awak kapal, laporan keberangkatan kapal, laporan kedatangan kapal, laporan kedatangan dan keberangatan kapal, serta laporan angkutan barang perusahaan pelayaran dan lain lain.

Baca juga: JICT Tindak Tegas Oknum Pelaku Pungli di Pelabuhan

Lewat sistem Inaportnet yang terintegrasi dan melalui QR Code, maka pengguna dapat mencetak secara mandiri surat-surat persetujuan tadi dan keabsahan atas hasil layanan kapal dan barang di pelabuhan.

"Dengan demikian, seluruh proses pelayanan di pelabuhan menjadi lebih terintegrasi dan transparan sehingga dapat terpercaya keabsahannya," ucap Arif.

Menurut Arif, dalam implementasi Inaportnet, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) diwajibkan untuk memberikan pendampingan kepada para pengguna jasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com