Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Jadi Presidensi G20, Sri Mulyani: 3.000 Lapangan Pekerjaan Baru Akan Terbuka

Kompas.com - 12/11/2021, 13:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan manfaat yang bisa diperoleh Indonesia ketika menjadi presidensi negara-negara G20.

Selain membuat Indonesia turut serta mengambil kebijakan penting dunia, presidensi bisa menciptakan lapangan kerja hingga meningkatkan konsumsi masyarakat.

Bendahara negara ini mengungkapkan, setidaknya ada 3.000 lapangan pekerjaan baru yang terbuka dari presidensi G20, menyusul presidensi tersebut akan menyelenggarakan 150 pertemuan di berbagai kota di Indonesia.

Baca juga: Kekhawatiran Pemerintah Jelang KTT G20 di Bali pada 2022

Secara total, presidensi akan berkontribusi pada PDB Indonesia sebesar 533 juta dollar AS

"Apa artinya? Ini potensi yang sangat baik karena akan membuka 3.000 lapangan pekerjaan, dan meningkatkan konsumsi domestik sebesar 119,2 juta dollar AS," kata Sri Mulyani dalam akun Instagram-nya, @smindrawati, Jumat (12/11/2021).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, presidensi G20 dapat menjadi forum bagi Indonesia untuk menunjukkan keberhasilan keberhasilan dalam menangani pandemi dan melakukan reformasi struktural untuk membangun pondasi ekonomi yang lebih kuat dan baik.

Sebagai tuan rumah presidensi G20 tahun 2022 Indonesia akan mengangkat isu pemulihan ekonomi yang tidak merata di dunia sebagai salah satu topik utama.

"Hal ini merepresentasikan global leadership dari Indonesia untuk menyuarakan kepentingan negara berpenghasilan rendah dan negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam tataran dunia," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Ada Berapa Menteri Keuangan Perempuan di G20?

Selain itu, G20 akan menjadi forum internasional yang berperan penting dalam menyusun standar, prinsip, dan panduan kebijakan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di dunia.

G20 sendiri merupakan forum yang merepresentasikan 80 persen ekonomi dunia (GDP), 75 persen volume perdagangan internasional, dan 60 persen dari populasi dunia.

"Dengan demikian, G20 yang terdiri dari 19 negara dan Uni Eropa memiliki peran strategis dan signifikan dalam menentukan perkembangan perekonomian dunia," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com