Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Blockchain? Teknologi di Balik Bitcoin dan Mata Uang Kripto

Kompas.com - 13/11/2021, 13:13 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Teknologi inilah yang membuat pencatatan terjadi di banyak komputer atau yang dikenal dengan nodes atau simpul.

Setiap pengguna blockchain bisa menjadi simpul-simpul yang saling terhubung, namun untuk pengoperasiannya, membuautuhkan tenaga komputer yang sangat besar. Simpul-simpul tersebutlah yang kemudian melakukan verifikasi, menyetujui, dan mencatatkan data di ledger.

Cara Kerja Blockchain

Lalu, bagaimana cara kerja blockchain? Ide mengenai blockchain sebenarnya bermula sejak tahun 1991. Kala itu, Stuart Haber and W. Scott Stornetta menerbitkan jurnal dengan judul Journal of Cryptography: How to Time-Stamp a Digital Document sejak tahun 1991.

Tujuan utama blockchain adalah untuk mengizinkan informasi digital untuk tercatat dan terdistribusi tanpa bisa diubah. Dengan demikian, blockchain adalah pondasi atas buku besar atau ledger yang tidak bisa diubah, dihapus, atau dihancurkan. Inilah yang menyebabkan blockchain disebut sebagai distributed ledger technology (DLT).

Pada sistem bitcoin misalnya, bisa digambarkan cara kerja blockchain sebagai berikut:

  • Seseorang membeli bitcoin
  • Transaksi tersebut kemudian tertransmisi melalui jaringan komputer secara peer to peer yang tersebar di seluruh dunia.
  • Jaringan komputer tersebut kemudian menyelesaikan sebuah persamaan yang berfungsi untuk mengonfirmasi validitas dari transaksi
  • Setelah transaksi dikonfirmasi sebagai transaksi yang sah, kemudian akan dikelompokkan bersama untuk menjadi blok.
  • Blok-blok inilah yang kemudian digabungan kemnjadi satu dan menjadi sebuah catatan panjang transaksi permanen yang tidak bisa diubah
  • Transaksi selesai.

Dilansir dari Times, ide awal dari blockchain, yakni untuk mencitapakn catatan transaksi yang aman, terdesentralisasi, serta permanen menarik minat banyak industri.

Blockchain pun dipercatat bisa menjadi jawaban atas banyak kekhawatiran yang muncul di era digital, mulai dari masalah keamnanan, proses pencatatan, dan masalah keamanan kepemilikan data di masa kini.

Baca juga: Bank Sentral Singapura Peringatkan Investor Soal Risiko Aset Kripto

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com