3. Wajib memiliki proteksi
Pegawai kantoran otomatis akan terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, maupun asuransi swasta. Meskipun sebagian iurannya dipotong dari gaji pegawai.
Tetapi freelancer perlu kesadaran tinggi untuk memiliki proteksi. Artinya, kamu harus melindungi diri dari berbagai risiko dengan produk asuransi. Minimal punya asuransi kesehatan.
Apalagi beban kerja freelancer susah ditebak. Kadang bisa banyak projek dengan deadline mepet, sehingga pola pekerjaan berantakan ketimbang pegawai kantoran.
Bahkan mungkin juga sampai harus begadang, telat makan, yang dapat memicu timbulnya penyakit. Dengan asuransi kesehatan, kamu lebih aman. Jika sewaktu-waktu sakit, biaya berobat akan ditanggung sebagian atau seluruhnya dari pihak asuransi.
Baca Juga: 6 Skill Ini Bisa Menghasilkan Banyak Uang Untukmu
4. Batasi utang atau pinjaman
Sudah tahu penghasilan tidak tetap, jadi sebaiknya batasi utang. Bukannya tidak boleh berutang, namun kalau tidak penting, butuh, atau mendesak, lebih baik urungkan mengajukan dan menggunakan pinjaman.
Jika betul-betul mendesak perlu uang, tidak ada lagi uang di dompet, kamu bisa menarik dana darurat. Mengajukan utang adalah jalan terakhir untuk keluar dari masalah finansial.
Apabila kamu punya utang, cicilan yang harus dibayar setiap bulan tetap, bahkan bisa jadi lebih besar. Sementara penghasilan tidak menentu. Bulan ini bisa bayar utang, bulan depan belum tentu.
5. Bujet 50 persen untuk kebutuhan utama
Alokasi dana darurat 20 persen, asuransi 10 persen, investasi 10 persen, selanjutnya sisihkan 50 persen dari penghasilan untuk kebutuhan rutin.
Baca juga: Penasaran di Bank Mana Pemerintah RI Simpan Duit APBN Ribuan Triliun?
Selain makan dan minum, gunakan untuk membayar tagihan listrik, air, kuota internet, transportasi, sampai cicilan utang jika ada. Anggaran 50 persen ini sifatnya juga fleksibel. Dapat disesuaikan dengan kondisi finansial.
Jika sedang ingin berhemat atau pemasukan berkurang, kamu bisa memangkas kebutuhan yang masih bisa ditunda.
6. Sisanya untuk beramal
Dari rumus mengatur keuangan di atas, tersisa 10 persen dari penghasilan yang bisa dipakai untuk beramal. Ya, meskipun upah tak pasti bukan berarti kamu menjadi manusia pelit.