Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tak Tentu, Ini Cara Mengatur Keuangan bagi Freelancer

Kompas.com - 13/11/2021, 18:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Meniti karier sebagai freelancer di masa pandemi bukanlah sesuatu yang memalukan. Bersyukurlah dengan pekerjaan dan masih memiliki penghasilan.

Freelancer memang bekerja paruh waktu, bebas atau tidak terikat, serta fleksibel. Artinya dapat bekerja dari mana saja.

Soal penghasilan, upah freelancer bisa lebih besar dibanding pegawai kantoran. Tergantung seberapa banyak proyek yang dikerjakan.

Akan tetapi, namanya proyek tidak selalu ramai. Sama seperti berdagang, ada pasang surutnya. Terkadang sepi, sehingga tidak ada pemasukan.

Oleh karenanya, pekerjaan freelance dengan penghasilan tidak tetap, tanpa kontrak tertulis mengharuskan kamu cerdas dalam mengatur keuangan. Jika tidak, kamu bisa mengalami masalah keuangan besar.

Baca juga: Bertambah, Ini Daftar Profesi yang Bisa Naik Kereta Api Gratis

Berikut hal yang harus dilakukan freelancer dalam mengatur keuangan, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Persiapkan dana darurat lebih banyak

Dana darurat sangat penting dipersiapkan untuk menghadapi kondisi gawat darurat. Pun dengan freelancer.

Jumlah dana darurat yang mesti dikumpulkan lebih banyak dibanding pegawai kantoran. Idealnya 12 kali pengeluaran bulanan.

Dana darurat ini untuk berjaga-jaga saat kamu sakit, kecelakaan, atau butuh duit mendesak karena mengalami tekanan keuangan. Kamu dapat mengumpulkan dana darurat dengan nominal lebih besar ketika tengah berjaya, banyak projek dan penghasilan.

Misalnya, jika alokasi dana darurat umumnya sebesar 10 persen dari penghasilan, kamu dapat menyisihkan 20 persen. Begitu di bulan berikutnya sepi proyek, pemasukan berkurang, alokasi anggaran dana darurat bisa lebih kecil.

2. Investasi untuk masa depan

Seorang freelancer juga harus mulai melek investasi. Investasi bukan sekadar untuk hari ini saja, tetapi jangka panjang. Mempersiapkan masa depan keuangan tanpa khawatir digerogoti inflasi.

Baca juga: Luhut Sebut Pabrik Molnupiravir Bakal Dibangun di Indonesia

Investasi untuk freelancer, antara lain investasi saham, investasi p2p lending, investasi surat utang, dan deposito. Pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko untuk menghindari kerugian.

Sisihkan 10 persen dari penghasilan untuk investasi. Dengan cara ini, kamu akan memperoleh tambahan penghasilan karena investasi dapat dijadikan sebagai passive income.

3. Wajib memiliki proteksi

Pegawai kantoran otomatis akan terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, maupun asuransi swasta. Meskipun sebagian iurannya dipotong dari gaji pegawai.

Tetapi freelancer perlu kesadaran tinggi untuk memiliki proteksi. Artinya, kamu harus melindungi diri dari berbagai risiko dengan produk asuransi. Minimal punya asuransi kesehatan.

Apalagi beban kerja freelancer susah ditebak. Kadang bisa banyak projek dengan deadline mepet, sehingga pola pekerjaan berantakan ketimbang pegawai kantoran.

Bahkan mungkin juga sampai harus begadang, telat makan, yang dapat memicu timbulnya penyakit. Dengan asuransi kesehatan, kamu lebih aman. Jika sewaktu-waktu sakit, biaya berobat akan ditanggung sebagian atau seluruhnya dari pihak asuransi.

Baca Juga: 6 Skill Ini Bisa Menghasilkan Banyak Uang Untukmu

4. Batasi utang atau pinjaman

Sudah tahu penghasilan tidak tetap, jadi sebaiknya batasi utang. Bukannya tidak boleh berutang, namun kalau tidak penting, butuh, atau mendesak, lebih baik urungkan mengajukan dan menggunakan pinjaman.

Jika betul-betul mendesak perlu uang, tidak ada lagi uang di dompet, kamu bisa menarik dana darurat. Mengajukan utang adalah jalan terakhir untuk keluar dari masalah finansial.

Apabila kamu punya utang, cicilan yang harus dibayar setiap bulan tetap, bahkan bisa jadi lebih besar. Sementara penghasilan tidak menentu. Bulan ini bisa bayar utang, bulan depan belum tentu.

5. Bujet 50 persen untuk kebutuhan utama

Alokasi dana darurat 20 persen, asuransi 10 persen, investasi 10 persen, selanjutnya sisihkan 50 persen dari penghasilan untuk kebutuhan rutin.

Baca juga: Penasaran di Bank Mana Pemerintah RI Simpan Duit APBN Ribuan Triliun?

Selain makan dan minum, gunakan untuk membayar tagihan listrik, air, kuota internet, transportasi, sampai cicilan utang jika ada. Anggaran 50 persen ini sifatnya juga fleksibel. Dapat disesuaikan dengan kondisi finansial.

Jika sedang ingin berhemat atau pemasukan berkurang, kamu bisa memangkas kebutuhan yang masih bisa ditunda.

6. Sisanya untuk beramal

Dari rumus mengatur keuangan di atas, tersisa 10 persen dari penghasilan yang bisa dipakai untuk beramal. Ya, meskipun upah tak pasti bukan berarti kamu menjadi manusia pelit.

Beramal untuk kebaikan dengan tulus dan ikhlas, tidak hanya mendatangkan pahala, namun dijanjikan rezeki dan nikmat yang berlipat.

Buat Target Pemasukan Bulanan

Penghasilan freelancer memang tak bisa diprediksi. Agar lebih aman, buat target pemasukan setiap bulan. Dengan begitu, kamu akan termotivasi untuk menghasilkan penghasilan sebesar target.

Misalnya, total pengeluaran bulanan sebesar Rp 5 juta, kamu harus mencetak pemasukan sebesar itu atau melebihinya.

Baca juga: Cek Link Pengumuman Hasil SKD CPNS Mahkamah Agung 2021

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com