KOMPAS.com - Pertahanan udara sebagai sistem merupakan bagian yang utuh dari sebuah konsep pertahanan keamanan nasional secara keseluruhan.
Kemajuan tekonologi penerbangan dan ruang angkasa telah membuat sistem pertahanan udara menjadi sangat penting.
Teknologi memang telah mengubah hampir seluruh aspek kehidupan manusia, akan tetapi teknologi kedirgantaraan memiliki ciri tersendiri dalam perubahan itu.
Baca juga: Garuda dan Industri Penerbangan
Kecepatan dari akselerasi kemajuan teknologi dirgantara sangat fantastis.
Pesawat terbang pertama baru berhasil diterbangkan oleh Wright Bersaudara pada tahun 1903 yang hanya mampu terbang mengangkasa selama 12 detik, mencapai ketinggian 37 meter dan menempuh jarak 4 Nm atau lebih kurang 7 Km saja.
Namun, hanya 66 tahun setelah itu, Neil Armstrong telah berhasil menjejakkan kakinya di permukaan bulan yang jaraknya 384.400 Km dari Bumi.
Pada tahun yang sama, manusia sudah mampu memproduksi pesawat terbang SR-71 Blackbird yang mampu terbang dengan kecepatan 3 X kecepatan suara.
Itulah ciri dari laju kecepatan kemajuan teknologi dirgantara. Akselerasi dari kemajuan teknologi dirgantara telah mengubah seluruh struktur anatomi dari taktik dan strategi dalam peperangan.
Baca juga: Kesuraman Industri Penerbangan dan Potensi Leisure Economy...
Tidak itu saja, kemajuan teknologi dirgantara telah memunculkan terminologi baru yaitu “Total War” yang sekaligus menuntut sistem pertahanan berubah drastis menjadi “Total Defence System”.
Melalui udara, maka tidak ada lagi tempat yang aman untuk bersembunyi dari serangan yang dilakukan musuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.