Serbuan mendadak Jepang di pagi hari tanggal 7 Desember 1941 seakan membangunkan “macan tidur”, karena setelah itu Amerika meningkatkan kekuatan perang besar besaran untuk “membalas dendam”.
Demikianlah , maka pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, armada udara Angkatan Darat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
Senjata nuklir ini memakan korban tidak kurang dari 335.000 orang yang sebagian besar adalah warga sipil.
Baca juga: Ini Kesiapan AirNav Guna Pendaratan Pesawat Logistik di Lombok Untuk Event WSBK
Pesawat Bomber B-29 Superfortress yang menjatuhkan senjata pemusnah masal tersebut serta merta menyelesaikan dan menghentikan jalannya perang dunia kedua. Jepang menyerah 6 hari setelah pemboman di tanggal 15 Agustus 1945.
Momentum ini tercatat juga sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk Merdeka pasca pendudukan Jepang di Indonesia.
Pada tanggal 11 September 2001 yang selanjutnya dikenal sebagai tragedi 9/11, kelompok teroris Al Qaeda berhasil dengan sukses meruntuhkan Twin Tower di New York City, Land Mark kebanggaan Amerika Serikat.
Di pagi hari itu, empat pesawat terbang sipil komersial berhasil dibajak untuk melaksanakan misi menyerang target yang sudah direncanakan.
Dua Pesawat berhasil meruntuhkan Twin Tower, satu pesawat yang mengarah ke Washington DC gagal mencapai sasaran dan satu pesawat lainnya berhasil menabrak Gedung Pentagon.
Baca juga: Kereta Cepat Dijuluki Proyek Nanggung, Ini Kata KCIC dan Ridwan Kamil
Tragedi 9/11 banyak disebut sebagai the second pearl harbor, karena unsur surprise-nya yang sama sekali gagal diantisipasi oleh aparat keamanan nasional Amerika Serikat.
9/11 telah memaksa pemerintah Amerika Serikat membentuk badan keamanan nasional baru yang diberi nama Departement of Homeland Security.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.