KOMPAS.com - Masyarakat muslim Indonesia segera bisa berangkat umroh setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19. Biaya umroh terbaru nantinya mengacu pada biaya umroh 2021 terbaru.
Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi tengah dalam pembahasan tahap akhir mengenai prosedur serta persyaratan kesehatan untuk mengikuti umroh, termasuk komponen biaya umroh 2021 yang akan dibebankan kepada calon jemaah.
Sejauh ini, Indonesia menjadi salah satu negara berstatus ditangguhkan untuk melakukan perjalanan langsung ke Arab Saudi di tengah angka kasus Covid-19 dan kematian yang masih tinggi.
Asosiasi penyelenggara umrah dan haji memperkirakan kebijakan Arab Saudi akan mengerek biaya umroh 2021 dua kali lipat, dan biaya umroh 2021 ini sangat tergantung dari hasil lobi Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Biaya Balik Nama Mobil, Persyaratan, dan Prosedurnya
Pemerintah Arab Saudi sudah menerima permintaan umrah bagi seluruh dunia. Pemerintah Riyadh mengatakan akan meningkatkan kapasitas umroh hingga 2 juta per bulan dari sebelumnya hanya 60.000 kunjungan per bulan.
Dalam keterangan lain yang diterima Kementerian Agama, ketentuan calon jemaah umroh sembilan negara yaitu India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan, Lebanon, termasuk Indonesia harus menjalani karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Arab Saudi.
Selain itu, Arab Saudi hanya menerima jemaah yang sudah mendapat vaksin Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson&Johnson.
Bagi jemaah yang sudah memperoleh vaksin dari China diwajibkan mendapat suntikan booster satu dosis dari Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Johnson&Johnson. Vaksin Sinovac yang paling dominan yang didapat masyarakat Indonesia.
Baca juga: Rincian Biaya Admin Bank BCA, Saldo Minimal, dan Setoran Awal
Dikutip dari Kontan, CEO sekaligus Co-Founder Umroh.com, Ridho Irawan menilai rencana dibukanya kembali umroh untuk jamaah asal Indonesia ini bukan pertama kalinya.
Sebab pada Agustus 2020 lalu umroh sempat dibuka, namun harus ditutup lagi lantaran adanya varian virus covid-19 baru.
“Kemudian Juli 2021 juga dibuka kembali, hanya saja syaratnya sangat memberatkan di mana Jamaah asal Indonesia harus di vaksin ke-3 dengan booster vaksin moderna dan juga karantina 14 hari di negara ketiga,” ujar dia kepada Kontan.
Dia menilai pengumuman kembali dibukanya umroh yang terbaru ini, pihaknya masih belum mendengar mengenai syarat-syarat dari pemerintah Arab Saudi yang memberatkan calon jamaah asal Indonesia.
Baca juga: Simak Biaya Uji Emisi Mobil di Jakarta Terbaru
“Karena kalau syarat-syaratnya memberatkan tentu dampaknya ke biaya umroh (biaya umroh 2021). Kalau biaya umroh terlampau tinggi, tentu dari segi jumlah jamaahnya akan terbatas,” katanya.
Di samping itu, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga masih mempersiapkan aplikasi PeduliLindungi agar dapat digunakan dan berlaku di luar negeri.
“Umroh ini kan bepergiannya ke Arab Saudi yang terkenal ketat. Jadi kami ingin melihat terlebih dahulu, semudah apa bepergian ke negara tetangga, seperti Malaysia atau Singapura. Apakah integrasi PeduliLindungi dengan produk regulator di sana sudah efektif berjalan?,” tambah dia.
Namun perkiraannya akan kembali di buka pada pertengahan tahun depan atau di akhir tahun 2022.
Baca juga: Biaya Balik Nama Mobil Bekas dan Cara Mengurusnya
“Untuk paket umroh ataupun program marketing, kami belum ada. Kami masih menutup layanan reservasi di Umroh.com hingga situasi benar-benar kondusif,” ucapnya.
Meski demikian, ia memproyeksikan layanan umroh itu diperkirakan akan mengalami kenaikan biaya umroh 2021 sekitar 30 persen sampai 50 persen jika dilaksanakan selama pandemi.
“Jadi kalau biaya umroh sebelum pandemi adalah di kisaran Rp 20 juta sampai Rp 25 juta maka estimasinya akan naik menjadi Rp 30 juta hingga Rp 35 juta,” tutupnya.
Sekretaris Jenderal Forum Silaturahmi Asosiasi Travel Haji dan Umrah (SATHU), Artha Hanif memperkirakan, biaya umroh 2021 bakal naik. Hal itu karena ada kewajiban karantina, tes PCR dan lainnya.
Baca juga: Penasaran di Bank Mana Pemerintah RI Simpan Duit APBN Ribuan Triliun?
Perhitungan SATHU, biaya umroh 2021 bakal naik setidaknya Rp 10 juta. Pasalnya, karantina peserta umroh butuh waktu lama. Prioritas jemaah yang tertunda keberangkatannya.
Firman menuturkan, pihaknya juga akan memfokuskan diri untuk memberangkatkan jemaah umroh yang tertunda sejak Februari 2020. Tentu saja, hal itu juga para jemaah tersebut harus memenuhi syarat yang ditentukan, seperti vaksin Covid-19 dan kesehatan tubuh.
"PR kami adalah kami konsen sekali agar jemaah-jemaah yang tertunda keberangkatannya sejak februari 2020 menjad prioritas diberangkatkan," jelas dia.
Terkait vaksin Covid-19, Firman menyebut ada empat merek yang diizinkan oleh Arab Saudi, yaitu Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson. Bagi jemaah yang menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm, harus disuntik booster yang berasal dari empat vaksin di atas.
Namun, sampai saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait teknis vaksin booster.
Selain itu, Firman berharap agar pemerintah memastikan barcode vaksinasi bisa dibaca dan diakses oleh Arab Saudi. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa jemaah sudah benar-benar divaksin lengkap.
Baca juga: Berapa Biaya Pasang Wifi IndiHome di Rumah dan Kantor Terbaru?
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Firman M Nur mengatakan, biaya umroh 2021 sampai saat ini masih merujuk pada harga referensi kedua ketika uji coba pada November 2020, yaitu Rp 26 juta.
"Apakah masih ada tambahan lagi? kami masih menunggu kepastian final ketentuannya," kata Firman saat dihubungi.
Menurutnya, penyesuaian biaya umroh tahun 2021 itu akan dilakukan apabila masih ada kewajiban karantina 5 hari sebelum berangkat umrah, begitu juga saat pulang dari Arab Saudi.
Dalam beberapa hari ke ini, pihaknya akan terus berkordinasi dengan kementerian terkait untuk finalisasi hal-hal tersebut.
"Diharapkan ketika dibuka beberapa hari ke depan, kita sudah siap, sehingga keberangkatan bisa dilakukan," jelas dia.
Baca juga: Nasib Kereta Cepat: Molor, Biaya Bengkak, Ratusan Ton Besinya Dicuri
(Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh, Aditya Jaya Iswara | Editor: Aditya Jaya Iswara, Sari Hardiyanto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.