Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melesat 53 Persen, Ekspor Indonesia Oktober 2021 Tembus 22 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/11/2021, 12:31 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor RI pada Oktober 2021 masih mengalami pertumbuhan. Kenaikan ekspor terjadi baik pada sektor minyak dan gas (migas) ataupun non migas.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, pada Oktober 2021 nilai ekspor nasional mencapai 22,03 miliar dollar AS. Ini terdiri dari ekspor migas sebesar 1,03 miliar dollar AS dan sektor non migas sebesar 21 miliar dollar AS.

"Ini kalau kita bandingkan kondisi Oktober 2020 atau year on year (yoy), maka ekspor kita di bulan Oktober tumbuhnya cukup tinggi, 53,35 persen," ujarnya, dalam konferensi pers, Senin (15/11/2021).

Baca juga: Indonesia Ekspor 15 Ton Produk Perikanan dan Pertanian ke Jepang

Jika dilihat lebih rinci, ekspor sektor migas pada Oktober 2021 melesat 66,84 persen secara yoy. Adapun ekspor sektor non migas mengalami pertumbuhan sebesar 52,75 persen.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan September 2021 (month to month/mtm), nilai ekspor RI juga tumbuh 6,89 persen. Secara lebih rinci, sektor migas dan non migas mengalami kenaikan masing-masing sebesar 9,91 persen secara mtm dan 6,75 persen mtm.

Apabila dilihat dari sektor usahanya, secara tahunan hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan. Tercatat, sektor ekspor sektor migas sebesar 1,03 miliar dollar AS, tumbuh 66,84 persen secara yoy.

Kemudian, industri pengolahan nilai ekspornya mencapai 16,07 miliar dollar AS, tumbuh 36,5 persen secara tahunan. Lalu, ekspor sektor pertambangan dan lainnya sebesar 4,53 miliar dollar AS, meroket 190,57 persen.

Tercatat hanya sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami kontraksi pertumbuhan. Nilai ekspor pada sektor ini sebesar 0,41 miliar dollar AS, turun 3,32 persen secara yoy.

Kinerja ekspor yang positif ini tidak terlepas dari mulai kembali menggeliatnya aktivitas perekonomian nasional. BPS mencatat, aktivitas di rumah sudah mulai mengalami penurunan.

Pada saat bersamaan, aktivitas di berbagai tempat lainnya mengalami pertumbuhan, bahkan sejumlah tempat telah kembali ke level normal.

"Dengan membaiknya mobilitas penduduk berdampak pada aktivitas ekonomi," ucap Margo.

Baca juga: Bright PLN Batam Bakal Ekspor Listrik ke Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com