Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Investasi Saham, Jangan Pakai Dana Pinjaman

Kompas.com - 15/11/2021, 13:39 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Founder Kuliah Saham Firman Siregar mengatakan, semakin dini investasi dilakukan maka hasilnya akan semakin maksimal.

Hal ini ia sampaikan dalam talkshow Literasi Keuangan dan Ekonomi Syariah (Likes) yang dihelat oleh PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

Menurut dia, jika investasi dilakukan sejak awal akan jadi keuntungan karena dana yang dimiliki akan terus bertambah sehingga bisa menjadi aset untuk kedepannya.

Baca juga: Menilik Peluang Investasi di Pasar Obligasi dan Saham Setelah The Fed Tapering

Bagi pemula yang ingin berinvestasi di Pasar Modal, Firman menyarankan untuk mempelajari dasarnya dulu, mulai dari dana yang ada.

Ia menegaskan, jangan memakai dana pinjaman untuk berinvestasi.

"Semakin awal kita berinvestasi, maka kita akan lebih produktif dalam mengalokasikan dana kita," ujar Firman melalui keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

Para investor pemula, harus memahami dasar investasi meliputi jenis saham yang dipilih, seluk beluk transaksi, istilah lot, fraksi harga, dan dasar analisa fundamental kinerja perusahaan dari laporan keuangan.

Setelah mengetahui dasarnya, mengetahui hukum, transaksi, mekanisme, supply dan demand transaksi saham, kemudian bisa mulai menentukan ingin berinvestasi jangka panjang atau jangka pendek.

Baca juga: Menteri Investasi Minta Aktivis Tak Lagi Persoalkan Bisnis Tes PCR

"Investasi jangka panjang ini biasanya harus mengetahui analisis fundamental dari suatu saham. Saham dipilih berdasarkan kondisi kinerja setelah itu didiamkan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan investasi jangka pendek atau lebih sering disebut trading, biasanya memakai analisa teknikal dan bandarmologi. Pemilihan tipe investasi ini ditentukan oleh kenyamanan dan profil risiko masing masing," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, Co-Founder Ngerti Saham dan Founder Komunitas Investor Saham Pemula Frisca Devi Choirina juga menyampaikan, untuk berinvestasi ke saham syariah bisa memilih beberapa opsi indeksnya di Bursa Efek Indonesia.

"Beberapa indeks saham syariah ini diantaranya Indeks Syariah Saham Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70), dan IDX-MES BUMN 17," sebut Frisca.

Dengan adanya indeks atau kelompok saham syariah bisa memudahkan masyarakat untuk berinvestasi sesuai syariah.

Baca juga: Meninves Bahlil Akui Tak Mudah Bujuk UEA Untuk Investasi di Indonesia

 

Selain itu, untuk mempermudah transaksi syariah, saat ini sudah ada sistem transaksi yang khusus memilihkan saham syariah di antaranya sistem online trading syariah atau SOTS.

Sistem SOTS memilih transaksi di Pasar Modal yang fokus untuk transaksi saham dan telah memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Dengan memakai sistem ini, transaksi bisa dilakukan secara syariah yaitu tidak boleh ada dana utang untuk membeli saham atau transaksi margin.

Selain itu, dengan sistem ini juga tidak boleh menggunakan short selling atau tidak mempunyai saham tapi melakukan jual beli.

"Untuk memulai investasi saham syariah masyarakat bisa memilih salah satu perusahaan sekuritas yang sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu, calon investor juga bisa memilih perusahaan sekuritas yang mempunyai kantor cabang atau full online," kata Frisca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com