Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Dinilai Masih Bisa Dapat Berkah dari Krisis Energi

Kompas.com - 15/11/2021, 20:21 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kinerja ekspor Indonesia naik pada Oktober 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor pada bulan laporan sebesar 22,03 miliar dollar AS.

Jumlah ini meningkat 6,89 persen mtm dari bulan September 2021 yang pada waktu itu tercatat 20,61 miliar dollar AS dan bila dibandingkan dengan surplus Oktober 2020 yang pada waktu itu tercatat 14,36 miliar dollar AS ini naik 53,35 persen yoy.

Tak hanya meningkat secara bulanan maupun tahunan, bahkan nilai ekspor kembali mencetak rekor tertingginya menggantikan posisi Agustus 2021 yang tercatat 21,43 miliar dollar AS.

Peningkatan ekspor pada bulan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan dari negara-negara tujuan ekspor.

Baca juga: Pemerintah Sudah Cabut Sanksi Larangan Ekspor Batu Bara 8 Perusahaan

Selain itu, peningkatan ekspor juga didorong oleh peningkatan berbagai harga komoditas, seperti Indonesia Crude Price (ICP) yang naik 13,03 persen mtm, batu bara 27,58 persen mtm, minyak kernel naik 26,62 persen mtm, minyak kelapa sawit naik 10,62 persen mtm, serta komoditas karet, tembaga, timah, dan aluminium.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan, peningkatan harga komoditas ini memang membawa angin segar bagi ekspor Indonesia.

Sebagaimana diketahui, peningkatan harga komoditas yang menjadi kekuatan bagi ekspor ini didorong oleh adanya krisis energi di beberapa negara seperti China, India, serta negara-negara di Eropa.

Riefky melihat, berkah yang diterima Indonesia ini berpotensi bertahan untuk beberapa waktu ke depan. Sehingga, masih berpotensi memperkuat nilai ekspor, meski tidak setinggi pada bulan Oktober 2021.

“Estimasi kami belum ada tanda-tanda penurunan harga komoditas yang signifikan. Krisis energi masih akan berlangsung di negara-negara yang permintaan sudah pulih tetapi suplai belum. Untuk beberapa waktu ke depan, akan naik dan kapan turunnya? Belum ada bayangan,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11/2021).

Sejumlah komoditas pun masih digadang menjadi primadona ekspor Indonesia, seperti batubara dan crude palm oil (CPO). Ditambah, ada lagi komoditas besi dan baja yang akhir-akhir ini banyak dikirim seperti ke negara China.

Baca juga: Pemerintah Diminta Siapkan Peta Jalan Transisi Energi Batu Bara

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com