Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Implementasi Single System Dorong Pengembangan Bisnis Digital BSI

Kompas.com - 16/11/2021, 11:11 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasca-implementasi single system awal November lalu, pengembangan bisnis digital PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinilai akan semakin kuat sehingga mendorong kinerja bank syariah terbesar di Tanah Air tersebut.

Pengamat BUMN dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Toto Pranoto mengatakan, single system yang diterapkan oleh BSI menjadi momentum transformasi guna menjawab potensi pengembangan bisnis digital.

Baca juga: Mudah, Begini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BSI

Ia bilang, rampungnya proses migrasi dan integrasi jaringan, BSI akan dapat mengeksplorasi potensi bisnis digital secara lebih agresif.

"Memang digital banking ini memiliki potensi yang sangat besar. Dengan integrasi, Bank BSI akan mampu membuat operasional mudah, cepat, dan menyediakan banyak fitur baik transaksi, tabungan, dan pembiayaan," kata Toto melalui siaran pers, Selasa (16/11/2021).

Dengan implementasi single system, seluruh produk yang ada di tiga bank legacy dapat dilayani seluruhnya dalam satu sistem BSI.

BSI juga kini memiliki satu core banking system, satu enterprise data, satu sandi kode bank di 451, dan satu pelaporan keuangan dengan nama Bank Syariah Indonesia.

Menurut Toto, masyarakat muslim yang mendominasi tentunya mempertimbangkan produk keuangan syariah sebagai salah satu sarana untuk menyempurnakan ibadah.

Baca juga: Cara Buka Rekening BSI Online Lewat BSIMobile

Dengan potensi tersebut, BSI memiliki ruang pertumbuhan bisnis yang sangat besar.

Toto merinci produk digital yang potensinya besar utamanya adalah transaksi baik untuk keperluan sehari-hari maupun keperluan sosial keagamaan seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf atau Ziswaf.

"Penduduk kelas menengah Indonesia juga tumbuh, sehingga kebutuhannya terhadap produk keuangan dengan basis digital semakin meningkat. Untuk pembiayaan syariah, dengan proses yang cepat dan mudah tentunya lebih prudensial dengan pengelolaan big data lebih kuat," jelas Toto.

Direktur Infrastruktur Ekonomi Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat menjelaskan, salah satu tujuan utama dari integrasi internal BSI adalah penguatan bisnis digital.

Khususnya adalah channel transaksi digital QRIS atau quick response code Indonesian standard yang saat ini semakin populer.

Baca juga: Bank BSI Buka Kantor di Dubai, Ini Tanggapan Erick Thohir

"Dengan integrasi internal, tentunya semua pihak berharap bank syariah terbesar Indonesia ini bisa memberikan layanan lebih baik lagi. Pengembangan teknologi khusunya QRIS tentunya akan semakin bagus," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan akselerasi digital yang ditempuh pihaknya menjadi salah satu fokus dalam memacu bisnis.

Hal ini tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 persen secara year on year (yoy).

“Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95 persen transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5 persen masih menggunakan layanan di teller,” ujar Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com