Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Luhut dan Airlangga soal Tren Kasus Covid-19, Naik atau Turun?

Kompas.com - 16/11/2021, 13:15 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut adanya sinyal peningkatan kasus di Jawa-Bali dalam sepekan terakhir ini.

Hal ini berbeda dengan pandangan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.

Berbeda dengan Luhut, Airlangga justru mengungkap adanya tren penurunan kasus konfirmasi harian dan jumlah kasus aktif yang terus terjadi secara konsisten baik di wilayah Jawa-Bali maupun luar Jawa-Bali.

Baca juga: PPKM Level 3 Berlaku di 41 Daerah Jawa-Bali, Kafe dan Warteg Wajib Ikut Aturan Ini

Luhut sendiri menyampaikan sinyal adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jawa-Bali yang ditunjukkan dari peningkatan angka reproduksi efektif (Rt).

Menurut Luhut, hal ini juga dapat terlihat dari beberapa kabupaten/kota di Jawa-Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan.

Ia menyebut, terdapat 29 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu. Selain itu, 34 persen kabupaten/kota mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.

“Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru),” ujar Luhut dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com pada Selasa (16/11/2021).

“Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi Periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021,” sambung Luhut.

Baca juga: PPKM Diperpanjang, 41 Daerah di Jawa-Bali Masih Berstatus Level 3

Lebih lanjut, Luhut juga meminta agar seluruh masyaralat tetap berhati-hati mengingat masih terdapat 47 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali yang suntikan dosis pertama vaksinasi untuk lansianya masih di bawah 50 persen.

Selain itu, terdapat 75 persen kabupaten/kota di Jawa Bali yang suntikan vaksinasi dosis keduanya masih di bawah 50 persen. Kemudian, masih ada 16 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50 persen.

Luhut juga menjelaskan hingga saat ini pemerintah juga terus menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang patuh akan protokol kesehatan semakin berkurang dari hari ke harinya.

Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi Covid-19 di masa Nataru nanti.

“Oleh sebab itu, dalam menyambut Nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan Protokol Kesehatan utamanya di tempat kerumunan,” urainya.

“Selain itu Pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansianya masih di bawah 50 persen,” sambungnya.

Baca juga: Luhut: Kasus Positif Covid-19 pada Sepekan Terakhir di Jawa-Bali Mulai Naik

Tren kasus Covid-19 versi Airlangga

Sementara itu, Airlangga Hartarto menyampaikan data lain dalam keterangan pers, Senin (15/11/2021) sore, di Kantor Presiden, Jakarta, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas).

Airlangga Hartarto melaporkan, kasus Covid-19 di Indonesia sudah menurun. Per tanggal 14 November 2021, kasus aktif hanya mencapai 9.018 kasus.

"Dapat dilaporkan bahwa secara keseluruhan kasus aktif di Indonesia per 14 November 2021 ada 9.018 kasus dan ini sudah turun dibanding puncaknya yang 24 Juli lalu," kata Airlangga dalam konferensi pers PPKM, Senin (15/11/2021).

Mantan Menteri Perindustrian ini menjelaskan, reproduksi rate di seluruh provinsi berada di bawah angka 1 per 100.000 penduduk. Di Kalimantan misalnya, reproduksi rate hanya 0,98.

Begitu pula Sumatera hanya 0,96, Maluku di angka 1, Papua hanya 0,98, Nusa Tenggara sebesar 0,98, Sulawesi sebesar 0,95, Jawa sebesar 0,95, dan Bali sebesar 0,98.

Dibanding negara tetangga lain, Airlangga mengungkapkan kasus Covid-19 di Indonesia lebih baik. Kasus aktif di Thailand mencapai 89 per 100.000 penduduk, Singapura 454 kasus per 100.000 penduduk, Malaysia 127 per 100.000 penduduk, dan Australia 51 kasus per 100.000 penduduk.

Baca juga: Menko Airlangga: Kasus Covid-19 Turun, Cuma 1 Per 100.000 Penduduk

"Kalau kita lihat dibanding negara lain posisi kita lebih baik, seperti misalnya per 100.000 penduduk Indonesia hanya 1 (kasus)," beber dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com