Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Sumbang PDB Besar Selama Pandemi, Kapolri: Ini Kebanggaan Tersendiri

Kompas.com - 16/11/2021, 20:04 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertanian (Kementan) karena sektor pertanian menyumbang produk domestik bruto (PDB) cukup besar selama pandemi Covid-19.

“Ini sebetulnya bisa menjadi kebanggaan tersendiri. Kami dari kepolisian akan terus mendukung dan bersinergi agar program mewujudkan ketahanan pangan, bagaimana kurangi impor, dan perbesar ekspor, ini betul-betul terlaksana dengan baik,” tutur Listyo, dikutip dari keterangan pers resminya, Selasa (16/11/2021).

Hal tersebut disampaikan Sigit saat menerima kunjungan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta Selatan, Selasa.

Sigit menilai, saat sektor lain mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19, sektor pertanian berhasil mengalami pertumbuhan positif.

Baca juga: Royalti Litbang Kementan Capai Rp 4,6 Miliar, Komisi IV DPR RI Beri Apresiasi

Ia menyebutkan, Kementan mampu memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 272 juta masyarakat Indonesia tanpa impor beras.

“Dalam kurun waktu dua tahun ini kita tidak impor beras. Ini tentunya jadi prestasi dari Kementan, dan kita akan terus dukung Kementan agar bisa meningkatkan ekspor,” ujar Sigit.

Menurutnya, sektor pertanian perlu dijaga agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat.

“Ada 273 juta masyarakat yang tiap hari harus dipenuhi (kebutuhannya) terkait dengan masalah pangan dan ini menjadi perhatian kita bagaimana mendorong agar produktivitas pertanian semakin hari makin meningkat,” katanya.

Baca juga: Panen 3 Kali Semusim, Karawang Ingin Dijadikan Mentan SYL Model Pertanian Modern

Ia menyampaikan, Polri akan terus berperan dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui berbagai program Kementan, salah satunya food estate yang tersebar di sejumlah daerah.

“Program food estate yang saat ini sedang dikembangkan menjadi perhatian kami untuk supaya bisa berjalan dengan baik,” tutur Sigit.

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan tersedianya lahan pertanian dan peternakan luas yang mampu mencukupi kebutuhan pangan seluruh rakyat.

Menanggapi hal tersebut, Mentan SYL mengatakan, pihaknya tidak dapat bergerak dan bekerja sendiri dalam mewujudkan ketahanan pangan.

“Kementan tidak bisa sendiri. Harus bersama unsur yang ada. Kami berterima kasih, Bapak Kapolri bersedia mem-backup sepenuhnya,” ucap Mentan SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com