Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga Bahas Peningkatan Investasi dengan Mendag Belanda

Kompas.com - 17/11/2021, 08:30 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Tom De Bruijn guna membahas peningkatan investasi dan perdagangan bilateral.

Airlangga berpendapat, Belanda sebagai partner strategis memiliki banyak potensi perdagangan dan investasi yang masih bisa dieksplorasi lebih dalam dari kedua negara.

“Saya senang perusahaan Belanda sudah memutuskan untuk mengembangkan operasi bisnis juga investasinya di Indonesia. Misalnya Unilever Oleochemical yang akan mengembangkan portofolio bisnisnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei Sumatera Utara,” kata dia dilansir dari Antara, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Menko Airlangga: Kasus Covid-19 Turun, Cuma 1 Per 100.000 Penduduk

Mengenai pengembangan bisnis perusahaan Belanda di Indonesia, Airlangga mendukung lebih banyak perusahaan melakukan hal yang sama. 

Apalagi Indonesia sudah merilis UU Cipta Kerja yang salah satu pengaturannya adalah tentang KEK di mana akan lebih banyak lagi insentif yang diberikan.

“Kami terbuka untuk kedatangan trade mission Belanda ke Indonesia untuk menaikkan kembali perdagangan dan investasi. Pemerintah memberikan insentif seperti tax holiday yang berdasarkan kepada total investasi,” ujarnya.

Secara khusus, lanjut dia, pemerintah menyarankan investasi di bidang digital seperti data center, infrastruktur digital, dan industri 4.0 dan semi-konduktor karena Indonesia punya industri bahan mentah (tembaga atau nikel) untuk semi-konduktor.

Baca juga: Airlangga: Presidensi G20 Indonesia Harus Dimaknai Lebih dari Sekadar Jadi Ketua Sidang

Nilai perdagangan kedua negara meningkat 26,27 persen atau sebesar 2,9 miliar dollar AS (Januari-Juli 2021) jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Terkait investasi, total investasi Belanda di Indonesia lebih dari 1,4 miliar dollar AS pada 2020 (peringkat investor ke-6).

Adapun beberapa perusahaan Belanda yang sudah mempunyai nama besar di Indonesia seperti Unilever, Lux, Frisian Flag, dan Phillips.

Di luar persoalan ekonomi, Menteri Tom mengapresiasi usaha pemerintah Indonesia yang telah berhasil menurunkan kasus Covid-19 di negara dan bahkan sudah dikategorikan masuk level Low dalam infeksi oleh WHO. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Menko Airlangga Yakin Ekonomi Kuartal IV Bisa 6 Persen

Sedangkan, di Belanda saat ini sedang mengalami kenaikan kasus kembali dan sedang dalam kondisi half-lockdown.

Pertemuan bilateral tersebut juga membahas tentang rencana pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 dan Pemerintah Belanda menyampaikan kesiapannya untuk mendukung target-target Presidensi G20 Indonesia pada 2022.

Selanjutnya, Airlangga berharap agar Belanda dapat memfasilitasi Indonesia - EU CEPA meeting, mengingat hubungan kedua negara yang sudah berlangsung sangat lama.

“Saya percaya keputusan yang cepat dari perundingan Indonesia - EU CEPA akan mengirimkan sinyal kuat ke komunitas internasional bahwa kerja sama ekonomi akan selalu dikedepankan dan membawa hasil positif bagi kepentingan ekonomi nasional, khususnya dalam masa penuh tantangan seperti saat ini,” kata Airlangga.

Baca juga: Beda Luhut dan Airlangga soal Tren Kasus Covid-19, Naik atau Turun?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com