JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menyampaikan skema proposal restrukturisasi kepada para lessor dan kreditur. Hal ini merupakan salah satu upaya maskapai pelat merah itu untuk melakukan negoisasi atas utang-utangnya.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, langkah ini menandai percepatan proses restrukturisasi dan pemulihan perusahaannya.
"Proposal ini menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama," ujar Irfan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
Baca juga: Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan hingga Tahun Depan
Irfan menambahkan, penyampaian skema proposal restrukturisasi ini menjadi langkah awal dari keseluruhan proses restrukturisasi Garuda Indonesia dan menjadi momentum penting dalam upaya untuk bertransformasi menjadi entitas bisnis yang lebih adaptif, efisien, dan profitable.
Adapun skema proposal restrukturisasi ini telah disampaikan melalui kanal data digital yang dapat diakses secara real time oleh seluruh lessor, kreditur, maupun pihak terkait lainnya mengacu pada ketentuan non-disclosure agreement yang telah disepakati seluruh pihak.
"Kanal ini akan mempermudah para pihak untuk meninjau dokumen serta memberi tanggapan balik karena ini merupakan bagian dari komitmen Garuda yang menegakkan prinsip-prinsip transparansi dan fairness/kejujuran serta menciptakan komunikasi konstruktif dengan semua kreditur,” kata dia.
Proposal tersebut, lanjut Irfan, turut akan diselaraskan dengan momentum pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta oleh salah satu mitra bisnis Garuda Indonesia.
Baca juga: Ini Strategi Garuda Indonesia untuk Menyehatkan Kondisi Keuangannya
Selain itu, Garuda Indonesia juga telah berkoordinasi dengan tim restrukturisasi serta para advisors untuk terus melakukan koordinasi intensif bersama pihak lessor dan kreditur untuk menjawab dan mempelajari setiap feedback yang disampaikan kepada perusahaan atas skema proposal ini dan segera melakukan tindak lanjut negosiasi agar dapat memperoleh kesepakatan terbaik.
"Dukungan lessor dan kreditur tentunya memiliki makna penting bagi kami dalam mendukung upaya transformasi mindset bisnis yang lebih adaptif dan resilient dalam menjawab tantangan industri di masa depan," ungkap Irfan.
Sejalan dengan proses restrukturisasi yang tengah berjalan, Garuda Indonesia terus melakukan penyempurnaan atas layanan penerbangannya melalui tinjauan atas aspek cost leadership dan efisiensi dengan tetap mengedepankan aspek keamanan dan kenyamanan penerbangan kepada seluruh pengguna jasa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.