Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal PT Digital Aplikasi Solusi, Nama Baru Anak Usaha PT Telkom

Kompas.com - 17/11/2021, 23:23 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – PT Teltranet Aplikasi Solusi atau Telkomtelstra kini berubah nama menjadi PT Digital Aplikasi Solusi atau Digiserve by Telkom Indonesia.

Transformasi dari Telkomtelstra menjadi Digiserve by Telkom Indonesia ini dilakukan setelah PT Teltranet Aplikasi Solusi diakuisisi kepemilikannya oleh PT Telkom Indonesia (Persero) melalui TelkomMetra di tahun 2021.

Sebelumnya PT Teltranet Aplikasi Solusi merupakan perusahaan patungan antara Telkom Indonesia dengan Telstra Australia yang didirikan sejak tahun 2014.

Baca juga: Ada Banyak Lowongan Kerja buat Profesional di Telkom, Minat?

Proses transformasi perusahaan juga ditandai dengan peresmian penggunaan nama dan logo baru yaitu Digiserve. Logo dengan simbol huruf “d” tersebut menggambarkan bisnis yang akan menjadi fokus usaha Digiserve.

Digiserve terdiri dari dua kata yang melambangkan komitmen perusahaan. DIGI sebagai perusahaan digital yang menjadi pemimpin di dalam Digital Transformation Journey bagi pelanggan dan perusahaan di Indonesia melalui produk-produk transformasi digital yang unggul.

Sedangkan SERVE merupakan corporate culture yang menjadi komitmen perusahaan dalam melayani, melalui nilai-nilai utama, yaitu simplify business, empower all people within company, respect our planet with green and responsible digital technology, value our people and culture of doing business dan excite the market.

Direksi baru PT Digital Aplikasi Solusi

Perubahan nama ini dibarengi dengan diumumkannya pimpinan baru perusahaan yaitu Ahmad Hartono, yang ditunjuk oleh para pemegang saham perusahaan untuk menjadi Direktur Utama Digiserve.

Director Enterprise & Business Service PT Telkom Indonesia Edi Witjara menyambut antusias transformasi sekaligus penunjukkan manajemen baru perusahaan.

Baca juga: Telkom Siapkan Kebutuhan Jaringan ICT 7,22 Gbps di Sirkuit Mandalika

“Saya sampaikan terima kasih untuk manajemen sebelumnya yang telah meletakkan pondasi yang kuat untuk perusahaan yang kini dilanjutkan oleh manajemen baru dari Digiserve,” ujarnya dalam sebuah keterangan yang dikutip pada Rabu (17/11/2021).

“Selamat bertugas untuk manajemen baru yang harus mampu melanjutkan business plan yang sudah ada serta bersiap menjawab tantangan bisnis khususnya cloud dan security services yang menjadi ciri perusahaan selama ini,” sambungnya.

Edi menegaskan, transformasi ini akan memberikan semangat baru, bisnis baru dan harus dimaknai sebagai upaya untuk memberikan capaian yang lebih baik.

“Kemampuan kepemimpinannya diuji, bisa merangkul semua pihak. Tuntutannya makin tinggi, membawa perusahaan ke kelas yang lebih tinggi. Hal yang terpenting adalah ini merupakan momen yang tepat bagi manajemen baru untuk berlari kencang mengingat belum tergarapnya bisnis enterprises secara maksimal padahal potensi marketnya sangat besar,” jelasnya.

Sejalan dengan itu, Director Strategic Portfolio Telkom Indonesia sekaligus Presiden Komisaris Digiserve Budi Setyawan menaruh harapan besar terhadap transformasi perusahaan.

"Dengan logo yang baru, semangat baru dan direksi baru, saya yakin better future untuk bisnis Digiserve akan segera terwujud," ujarnya.

Budi mengakui bahwa sejak menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan bulan Juli 2020 dan kini bertransformasi menjadi Digiserve telah banyak dinamika yang terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com