Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon Inggris Bakal Tolak Kartu Kredit Visa, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/11/2021, 11:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Platform jual beli online Amazon di Inggris, bakal berhenti menerima pembayaran dengan kartu kredit Visa. Penghentian ini rencananya dimulai pada Januari 2022.

Pernyataan Amazon disebarluaskan melalui email pengguna. Alasannya, pembayaran lewat kartu kredit Visa berbiaya tinggi untuk pemrosesan transaksi kartu kredit.

"Mulai 19 Januari 2022, sayangnya kami tidak akan lagi menerima kartu kredit Visa yang dikeluarkan di Inggris, karena tingginya biaya Visa untuk pemrosesan transaksi kartu kredit," tulis Amazon kepada pengguna melalui email, dikutip dari Guardian, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Jelang Musim Libur Akhir Tahun, Amazon Rekrut 125.000 Pegawai Baru

Platform e-commerce tersebut tetap menerima pembayaran melalui kartu debit Visa dan kartu kredit lainnya, termasuk Mastercard dan American Express.

Memang, pembayaran menggunakan kartu menarik berbagai biaya termasuk biaya pertukaran dan biaya transaksi lainnya. Juru bicara Amazon dalam beberapa kesempatan mengatakan, biaya tersebut terus menjadi kendala bagi bisnis yang ingin memberikan harga terbaik bagi pelanggan.

Menurut dia, seharusnya biaya tersebut turun seiring dengan kemajuan teknologi. Tetapi sebaliknya, beberapa biaya justru tetap tinggi.

“Sebagai akibat dari biaya pembayaran Visa yang terus tinggi, kami menyesal bahwa Amazon.co.uk tidak akan lagi menerima kartu kredit Visa yang diterbitkan di Inggris mulai 19 Januari 2022," beber dia.

Tanggapan Visa

Dalam sebuah pernyataan, Visa menyatakan sangat kecewa dengan Amazon. Menurut penyedia kartu kredit ini,  tidak bisa digunakannya kartu kredit Visa bakal membatasi pilihan konsumen di platform Amazon.

“Ketika pilihan konsumen terbatas, tidak ada yang menang. Kami memiliki hubungan jangka panjang dengan Amazon, dan kami terus berupaya mencapai resolusi," ucap pihak Visa.

Asal tahu saja, beberapa pembeli memang memilih metode pembayaran dengan kartu kredit, utamanya untuk pembelian besar. Sebab pembelian menggunakan kartu kredit dilengkapi dengan perlindungan ekstra yang ditawarkan jika terjadi kesalahan.

Baca juga: Perbandingan Bunga Pinjol dengan Kartu Kredit, Mana yang Lebih Murah?

Berdasarkan pasal 75 Undang-Undang Kredit Konsumen negara setempat, jika pengecer gulung tikar atau gagal mengirimkan barang seperti yang dijanjikan, penyedia kartu kredit berkewajiban mengembalikan biaya. Syaratnya, nominal barang tersebut lebih dari 100 euro.

Di sisi lain, biaya kartu telah lama menjadi perdebatan antara penyedia kartu dan peritel online. Di tengah perdebatan, Visa dan Mastercard kembali meningkatkan biaya pada bulan ini.

Federasi Usaha Kecil menyebut, anggotanya mengalami kenaikan biaya dalam beberapa tahun terakhir akibat kenaikan biaya pemrosesan transaksi kartu kredit.

Konsorsium ritel Inggris menambahkan, perusahaan menghadapi peningkatan biaya mencapai 150 juta euro untuk pembayaran kartu lintas batas. Para peritel online menanggung biaya tambahan sekitar 36,5 juta euro, setara dengan 100.000 euro setiap hari.

Baca juga: Ramai-ramai Bank Gandeng E-commerce Luncurkan Kartu Kredit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com