Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kerap Impor Jarum Suntik, Jokowi: Mau Tidak Mau Harus Produksi di Sini

Kompas.com - 18/11/2021, 14:12 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia masih kerap memesan jarum suntik dari negara-negara lain alias impor. Padahal, bahan baku untuk memproduksi jarum suntik ada di Indonesia.

Selain itu menurut Jokowi, permintaan pasar dunia untuk jarum suntik sangat besar nilainya, yakni mencapai 10 miliar dollar AS atau setara Rp 142 triliun (Rp 14.200 per dollar AS).

"Contoh stainless steel yang dibikin jarum suntik. Demand dari dunia untuk jarum suntik ini 10 miliar dollar AS. Kita ini impor banyak sekali, enggak tahu berapa juta jarum suntik," kata Presiden dalam CEO Forum Kompas 100, di Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Indonesia Ekspor 1,2 Miliar Alat Suntik, Luhut: Ini Mimpi Pemerintah...

Oleh karena itu, Jokowi berharap dengan kebijakan larangan ekpor bahan baku mentah yang dilakukannya, maka Indonesia bisa memproduksi antara lain jarum suntik tersebut.

"Bentar lagi kita bisa bikin jarum suntik, karena itu kita stok. Mau tidak mau harus produksi di sini (Indonesia). Apalagi kita sudah bisa mengekspor jarum suntik, enggak tahu berapa miliar ini. Belum lagi ekspansi untuk lithium baterai dan lain-lain," kata dia.

"Artinya kita harus optimistis bahwa dengan men-stop ekspor raw material akan mendapatkan keuntungan lebih, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya," tambah Jokowi.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia mendapat pesanan alat suntik sekali pakai (auto disable syringe/ADS) dari lembaga PBB, UNICEF, dan Kementerian Kesehatan Ukraina.

Pesanan tersebut sebanyak 1,2 miliar alat suntik untuk pengadaan hingga tahun 2022. Adapun alat suntik ini diproduksi oleh PT Oneject Indonesia.

Luhut bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun melepas ekspor sebanyak 200 kontainer atau 150 juta alat suntik atau senilai 10,5 juta dollar AS di Cikarang, Jawa Barat, pada Kamis (26/8/2021).

Jarum suntik dari alat suntik sekali pakai buatan Oneject Indonesia masih didapat dari impor. Luhut berharap ke depannya produk alat suntik tersebut bisa menggunakan jarum suntik buatan dalam negeri, mengingat Indonesia memiliki pabrik stainless steel di Morowali.

Baca juga: WHO Peringatkan, Dunia Bakal Kekurangan Jarum Suntik pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com