KOMPAS.com – Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, nilai kontribusi ekspor produk olahan pertanian mencapai 92,22 persen dari dari total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia selama Januari sampai Oktober 2021.
Secara keseluruhan, Kuntoro menjelaskan, total nilai ekspor pertanian produk olahan dan segar pada Januari sampai Oktober 2021 mencapai Rp 518,85 triliun. Nilai ini naik signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2020.
“Pada Januari–Oktober 2020, nilai ekspor pertanian kami mencapai Rp 352,09 triliun. Sementara pada tahun 2021 meningkat hingga 47,37 persen,” ucapnya pada keterangan pers, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Dalam 4 Tahun Terakhir Nilai Ekspor Pertanian Papua Meningkat
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh pusat data dan teknologi informasi (Pusdatin) Kementan, nilai ekspor produk olahan pertanian pada Januari sampai Oktober 2021 mencapai Rp 478,48 triliun.
Nilai ekspor produk tersebut merupakan bukti keberhasilan upaya hilirisasi pemerintah pada sektor pertanian.
Untuk diketahui, pemerintah terus berupaya memperkuat hilirisasi sektor pertanian, terutama untuk mendongkrak nilai ekspor.
Menurut Kuntoro, upaya hilirisasi penting dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi produk pertanian yang akan diekspor.
Baca juga: Perkuat Hilirisasi, Mentan Lepas Ekspor Olahan Singkong dan Kopi
Melalui penguatan hilirisasi, ia berharap komoditas yang diekspor tidak lagi berbahan baku, tetapi berbentuk produk turunan atau barang jadi.
“Dengan begitu, produk ekspor kami memiliki nilai yang lebih tinggi,” jelas Kuntoro.
Pada kesempatan sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, produk pertanian memang turut mendongkrak kinerja ekspor sektor industri pengolahan pada Oktober 2021.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.