Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPI dan Toyota Tsusho Kelola Pelabuhan Patimban Mulai 16 Desember 2021

Kompas.com - 18/11/2021, 21:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meninjau Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Kamis (18/11/2021). Peninjauan itu untuk mengecek kesiapan pelabuhan jelang dilakukannya peralihan operator.

Saat ini, Pelabuhan Patimban dikelola sementara oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memberikan penugasan kepada PT Pelindo III. Namun nantinya pengelolaan pelabuhan tersebut akan diserahterimakan ke PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dan Toyota Tsusho Corporation.

Budi Karya mengatakan, peralihan operator pada pelabuhan yang dikerjasamakan dengan Jepang ini akan dilakukan pada 16 Desember 2021. Pemerintah berharap kegiatan ekspor bisa segera dilakukan.

“Setelah serah terima dilakukan, diharapkan pada tanggal 17 Desember 2021 sudah dimulai kegiatan ekspor di pelabuhan ini,” ujarnya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (18/11/2021).

Baca juga: Kini Bayar Tiket Kereta Bisa Pakai KAIPay

Pelabuhan Patimban sendiri dibangun dengan tujuan mengurangi biaya logistik, sebab mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan. Selain itu, untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan, serta untuk menjamin keselamatan pelayaran termasuk eksplorasi gas.

Adapun pada kesempatan tinjauan itu, dilakukan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang dipimpin oleh Luhut. Hal-hal yang dibahas yakni perencanaan dan upaya penyelesaian target-target yang telah ditetapkan dalam mendukung optimalnya pengoperasian Pelabuhan Patimban.

Diantaranya terkait kesiapan kegiatan ekspor, penyelesaian jalan tol yang ditargetkan selesai 2023, dan dukungan pemerintah daerah untuk mendukung optimalisasi pelabuhan.

Luhut menyampaikan, Pelabuhan Patimban akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan.

Kawasan tersebut meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Kawasan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: INACA Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 70 Juta pada 2022

Selain itu, kehadiran Pelabuhan Patimban juga dapat memangkas waktu tempuh distribusi dari kawasan industri ke pelabuhan.

“Kehadiran pelabuhan ini akan menciptakan sekitar 4,3 juta peluang pekerjaan pada 2030, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.

"Kami berharap, kepadatan di Jakarta akan berkurang karena ada kawasan industri di sekitar Pelabuhan Patimban. Sehingga tidak perlu ke Priok, tetapi bisa langsung ke Pelabuhan Patimban,” lanjut Luhut.

Sebagai informasi, sejak Januari-November 2021, kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Patimban sudah mencapai total 12.335 unit kendaraan, yang diangkut oleh sembilan kapal dengan rute Patimban-Belawan dan Patimban-Makassar.

Kesembilan kapal tersebut yaitu Ferrindo 5, Serasi V, MV Ostina, Kalimantan Leader, Harmoni Mas 3, Serasi I, Harmoni Mas 8, MV Sulawesi Leader, dan KM Panorama Nusantara.

Baca juga: Soal Audit LSM, Ini Kata Jubir Luhut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com