Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Patok Pertumbuhan Ekonomi Lebih dari 5 Persen di Kuartal IV 2021

Kompas.com - 19/11/2021, 07:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai di atas 5 persen pada kuartal IV 2021.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pertumbuhan itu ditopang oleh berbagai leading indicator yang telah menunjukkan perbaikan.

Seiring perkembangan kasus positif Covid-19 yang terus membaik, mobilitas masyarakat mulai dibuka dan membuat berbagai sektor, terutama sektor perdagangan, kembali tumbuh tinggi.

Baca juga: Jokowi: Pengendalian Covid-19 Kunci Pertumbuhan Ekonomi

“Indikator sektor eksternal Indonesia menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali, tercermin dari defisit transaksi berjalan yang rendah, cadangan devisa yang terus meningkat, dan lain-lain," kata Susiwijono dalam siaran pers, Jumat (19/11/2021).

Susiwijono melihat, pertumbuhan tabungan kelas menengah juga sudah mulai turun. Hal ini mengindikasikan konsumsi masyarakat akan naik.

Di sisi lain, ada potensi peningkatan ekspor dan potensi peningkatan purchasing manager index (PMI) manufaktur.

Indikator-indikator tersebut dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tak heran dengan prospek yang positif itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga: Tantangan Ekonomi RI, Airlangga: Seperti Tikungan di Sirkuit Mandalika, Mendorong Adrenalin...

“Selain optimisme dari berbagai capaian indikator ekonomi dan pengendalian Covid-19, kita perlu memanfaatkan Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022, untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam percaturan global terkait ekonomi, politik, dan isu-isu strategis lainnya," ucap dia.

Adapun untuk kuartal III 2021, momentum pemulihan ekonomi Indonesia masih tetap terjaga, meski sempat tertahan lonjakan kasus Covid-19 akibat varian delta.

Penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 di awal kuartal III memang sempat berdampak pada perlambatan konsumsi masyarakat serta tertahannya aktivitas investasi sektor swasta.

Susi menyebutkan, ekonomi Indonesia yang tumbuh 3,5 persen di kuartal III 2021 masih relatif cukup tinggi di tengah PPKM.

Terjaganya momentum pemulihan tersebut turut ditopang oleh pertumbuhan positif, khususnya ekspor.

Baca juga: Google: Ekonomi Digital Indonesia 2021 Capai 70 Miliar Dollar AS

"Meskipun aktivitas ekonomi pada kuartal III 2021 masih terbatas akibat pemberlakuan PPKM, namun perekonomian masih tumbuh positif hampir di semua wilayah kecuali Bali dan Nusa Tenggara yang bergantung pada sektor pariwisata," ucap Susi.

Dalam jangka pendek kata Susi, Covid-19 dan variannya masih menjadi tantangan utama bagi perekonomian global.

Sementara, isu perubahan iklim juga menjadi tantangan bagi ekonomi global dalam jangka panjang.

Namun, berbagai lembaga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 dan 2022 mulai pulih, dengan adanya kondisi kasus harian Covid-19 global yang mulai melandai, aktivitas manufaktur global terus tumbuh ekspansif, dan harga komoditas meningkat seiring geliat permintaan global.

Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Menko Airlangga Yakin Ekonomi Kuartal IV Bisa 6 Persen

"Namun, pertumbuhan ekonomi global juga masih dibayangi oleh risiko ketidakpastian. Risiko ini diantaranya bersumber dari adanya perkembangan Covid-19 dan variannya, ketidakpastian geopolitik, tapering off yang dilakukan oleh The Fed, krisis energi, serta isu perubahan iklim," pungkas Susi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com