Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi BLUE Dorong Kinerja hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 19/11/2021, 19:12 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Berkah Prima Perkasa Tbk (BLUE) menargetkan pendapatan hingga akhir tahun ini mencapai Rp 100 miliar. Pada kuartal III tahun 2021, BLUE mencatatkan kenaikan pendapatan 54,2 persen yakni Rp 76,2 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 49,4 miliar.

“Target kita pastinya kalau untuk tahun ini kita masih menyerap di angka Rp 100 miliar dari sekarang, anggaran kita kurang lebih ada Rp 47 miliar di beban pokok penjualan, dan tahun depan kurang lebih masih bisa naik 30 persen dari sekarang,” kata General Manager PT Berkah Prima Perkasa Tbk, Rudiyanto secara virtual, Jumat (19/11/2021).

Pada kuartal III tahun 2021, laba kotor BLUE naik 19,2 persen dari Rp 24,4 miliar menjadi Rp 29,1 miliar. Laba bersih melonjak 51,59 persen menjadi Rp 11,5 miliar.

Beban pokok penjualan naik 88,3 persen menjadi Rp 47 miliar dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 25 miliar. Beban penjualan naik 22,5 persen dari Rp 4,6 miliar tahun lalu, menjadi Rp 5,6 miliar, sementara beban administrasi juga mengalami kenaikan 2,89 persen menjadi Rp 12,5 miliar.

Baca juga: Grab Ekspansi ke Kupang dan Jayapura, Survei LPEM UI: 1.091 Orang Berhenti Menganggur

Namun demikian nilai aset perseroan susut 2,5 persen menjadi Rp 89,9 miliar dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 92,3 miliar. Liabilitas mengalami kenaikan 25,6 persen dari Rp 7,9 miliar menjadi Rp 10 miliar. Sementara ekuitas turun 5,2 persen menjadi Rp 79,9 miliar.

Rudiyanto menjelaskan, saat ini perseroan masih terkendala dengan akses LKPP karena  adanya pasal 36 Perpres No.16 tahun 2018 terkait dengan Sertifikat Garansi. Menurut dia, Sertifikat Garansi sebagaimana dimaksud diterbitkan oleh produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen.

“Peraturan ini membuat perseroan tidak boleh mengeluarkan garansi untuk tinta milik perseroan, karena perseroan memang bukan produsen printer berbasis tinta,” kata dia.

Dia menekankan, perseroan saat ini sudah memiliki puluhan service centre tersebar di seluruh Indonesia untuk memberi garansi layanan purna jual pengguna produk tinta Blueprint pada sektor swasta dan khalayak umum.

Di sisi lain, perseroan masih menghadapi tantangan dampak pandemi Covid-19, dengan adanya perubahan prilaku belanja konsumen, mencakup prilaku perubahan konsumsi. Namun demikian, perseroan berusaha mengikuti setiap perubahan yang ada di pasar sehingga perseroan tetap bisa berjuang.

Adapun strategi perseroan untuk meningkatkan kinerja sampai dengan akhir tahun yakni dengan meneruskan ekspansi penambahan produk terutama yang berhubungan dengan transaksi online, serta beralih iklan ke online, seperti ke market place dan sosial media lainnya.

“Perseroan juga mendirikan Joint Venture di Australia untuk ekspansi ekspor ke negara tersebut. Selain itu, perseroan juga melakukan penambahan produk alat tulis umum yang merupakan perpanjangan dari produk yang di jual saat ini,” ucap Rudiyanto

Baca juga: Ini Manfaat Sistem Resi Gudang bagi Eksportir Rumput Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com