Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Altcoin dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Kompas.com - 20/11/2021, 18:02 WIB
Mutia Fauzia

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar mata uang kripto terus berkembang. Secara keseluruhan, kini ada lebih dari 10.000 mata uang kripto di dunia yang diperdagangkan melalui beragam jenis platform digital.

Salah satu jenis mata uang kripto yang diperdagangkan di publik adalah altcoin.

Bagi Anda yang telah lama berkecimpung di dunia aset kripto, pasti tak lagi awam mengenai pengertian altcoin. Namun, bagi Anda yang baru tertarik dengan aset kripto, altcoin bisa menjadi referensi Anda selain jenis aset kripto utama seperti bitcoin.

Untuk lebih jelas mengenai pengertian altcoin dan cara kerja altcoin, Anda bisa menyimak artikel berikut.

Baca juga: Pengertian Stablecoin dan Bedanya dengan Mata Uang Kripto Lain

Pengertian Altcoin

Dilansir dari Business Insider, altcoin adalah jenis mata uang kripto alternatif dari bitcoin. Penamaan altcoin berasal dari gabungan kata alternatif dan koin dalam bahasa Inggris, yakni alternative dan coin.

Dilansir dari Investopedia, per November 2021, terdapat 14.000 jenis mata uang kripto.

Berdasarkan Coinmarketcap, kapitalisasi bitcoin dan ethereum sendiri telah mencapai hampir 60 persen dari total mata uang kripto.

Mata uang kripto yang pertama kali dikembangkan di dunia yakni bitcoin. Sehingga, jenis kripto selain bitcoinlah yang disebut dengan koin alternatif atau altcoin.

Perkembangan altcoin dimulai pada tahun 2011. Pada generasi pertama altcoin dikembangkan dengan blockchain yang sama dengan bitcoin.

Altcoin pertama disebut dengan namecoin, yang pengembanganya berdasarkan pada kode bitcoin dan dirilis pada April 2011.

Namecoin adalah bagian integral dari sejarah altcoin, sebab altcoin menunjukkan ada cukup ruang di pasar kripto untuk lebih dari satu jenis koin.

Baca juga: Apa Itu Blockchain? Teknologi di Balik Bitcoin dan Mata Uang Kripto

Cara Kerja Altcoin

Lantaran altcoin berasal dari bitcoin, maka harganya kerap kali mengikuti pergerakan harga mata uang bitcoin.

Namun demikian, analis mengatakan, kedewasaan ekosistem investasi di mata uang kripto serta perkembangan dar pasar baru koin-koin ini akan membuat pergerakan harga altcoin menjadi lebih independen dan terlepas dari pergerakan harga bitcoin.

Untuk bisa memahami cara kerja altcoin, ada baiknya Anda memahami cara kerja teknologi blockchain terlebih dahulu.

Untuk itu, Anda bisa membaca artikel berikut.

Altcoin memiliki cara kerja yang sama halnya dengan bitcoin, yakni beroperasi dengan teknologoi blockchain.

Meski, ada beberapa latcoin yang muncul alih-laih untuk meningkatkan kekurangan bitcoin, namun dengan tujuan lain. Misalnya saja, ada litecoin yang didesain oleh mantan engineer di Google, Charlie Lee, sebagai versi lebih ringan dari bitcoin.

Baca juga: Bank Sentral Singapura Peringatkan Investor Soal Risiko Aset Kripto

Berikut adalah dua hal yang perlu Anda pahami mengenai altcoin:

  • Sangat spekulatif dan aset investasi yang volatil. Spekulasi adalah salah satu penggerak utama dalam pasar kripto. Sehingga, Anda perlu melakukan riset mendalam sebelum berinvestasi di altcoin apapun. Bila Anda hanya melakukan riset asal-asalan berdasarkan rumor, Anda bisa mengalami kerugian yang cukup besar. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan misalnya, siapa yang berada di balik pengembangan koin tersebut, masalah apa yang koin tersebut pecahkan, serta siapa yang menjadi penjamin keuangan dari koin tersebut?
  • Mata uang kripto memiliki dampak lingkungan. Seperti diketahui, energi yang dibutuhkan untuk menambang bitcoin cukup besar dan menjadi salah satu kekurangan dari aset kripto tersebut. Per Agustus 2021, berdasarkan perhitungan energi bitcoin oleh Diginomist, konsumsi energi bitcoin mencapai 151,57 TWh. Jumlah tersebut setara dengan penggunaan energi di seluruh Malaysia.

Baca juga: Portofolio Aset Kripto Elon Musk: Bitcoin, Ether, dan Dogecoin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com