Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan Dorong Produktivitas Sektor Pertanian dengan Realisasikan Irigasi Perpipaan

Kompas.com - 20/11/2021, 19:42 WIB
Nana Triana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong agar produktivitas sektor pertanian terus meningkat. Salah satu upaya dari Kementerian Pertanian (Kementan) adalah menjalankan program irigasi perpipaan.

Terkait hal tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertaniam (PSP) merealisasikan irigasi perpipaan untuk Kelompok Agronative Farm di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

Berkat program tersebut, produksi dan daya saing kelompok yang bergerak di bidang hortikultura itu pun meningkat tajam. Hal ini lantaran pasokan air dapat terpenuhi dengan baik.

Mentan SYL menerangkan, air merupakan kebutuhan mutlak untuk sektor pertanian. Tanpa air, mustahil pertanian akan berkembang dengan baik dan optimal.

Baca juga: Antisipasi La Nina, Kementan Laksanakan Gerakan Pengendalian OPT dan Pengendalian DPI

"Air itu salah satu faktor penting bagi pertanian. Untuk itu, irigasi perpipaan ini merupakan program strategis untuk mengaliri lahan persawahan milik petani agar tak terganggu," ujar Mentan SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menuturkan, irigasi perpipaan bisa menjadi solusi saat kemarau.

"Sebagai bagian dari water management, irigasi perpipaan ini memastikan air bisa selalu tersedia untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, termasuk saat kemarau. Dengan demikian, produksi pertanian benar-benar tidak terganggu," kata Ali.

Ali berharap, masyarakat sekitar bisa menjaga dan memaksimalkan fungsi irigasi perpipaan tersebut.

"Dengan begitu, bukan hanya produksi dan produktivitas yang meningkat, tetapi juga pendapatan para petani," katanya.

Baca juga: Kementan Targetkan 3 Juta Hektar Lahan Pertanian Ikut Asuransi

Senada dengan Ali, Direktur Irigasi Ditjen PSP Kementan Rahmanto berharap, petani dengan segenap kemampuannya bisa merawat dan memanfaatkan irigasi perpipaan ini sesuai kebutuhan mereka.

"Saya berpesan agar bantuan pemerintah ini dioperasikan dan dirawat dengan baik sehingga bisa memberikan manfaat untuk seluruh petani," ujar Rahmanto.

Harapannya, bantuan anggaran pemerintah dapat terus bergulir dan bermanfaat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Sebagaimana diketahui, petani Agronative Farm sudah menggunakan smart farming dalam mengelola lahan dan irigasi.

Di Agronative Farm, bantuan irigasi perpipaan direalisasikan sepanjang 6 kilometer (km) dan dibangun secara padat karya bersama-sama seluruh anggota kelompok tani. Sementara, sumber airnya diambil dari sumber mata air di Desa Sintenjaya.

Air dikelola untuk mengairi komoditas hortikultura yang terdiri dari beragam sayuran, seperti kale, horinzo, brokoli, tomat, sawi putih, selada keriting, tomat beef, baby buncis Kenya, lettuce head, dan lettuce romaine. Adapun komoditas tersebut sudah masuk ke pasar-pasar besar seperti supermarket dan diekspor ke Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com