Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pengusaha Sepatu Cibaduyut di Kala Pandemi: Sewa Toko Mahal, Enggak Ada Pemasukan...

Kompas.com - 21/11/2021, 11:11 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

"Bayangkan saja, uang sewa toko kan mahal, beragam memang mulai dari Rp 30 jutaan lah setahun. Makanya ada juga yang lebih memilih buka toko di online," katanya.

Tak sedikit juga dikatakan Edah, para pengusaha sepatu memilih menjadi mitra driver ojek online sebagai penghasilan tambahannya.

Baca juga: Disuntik Softbank, E-Commerce Sepatu Asal Jepang Bakal Masuk Indonesia Tahun Depan

Sementara dia sendiri, lebih memilih tetap menjalankan usaha offline-nya daripada masuk ke platform online lantaran gagap teknologi alias gaptek.

"Yah memang saya sendiri juga enggak mau belajar juga sih. Ribet, ya udah fokus yang toko (offline) aja dulu," kata Edah.

Hal serupa juga dirasakan oleh Jamal, pengusaha sepatu yang sudah berjualan lebih dari 5 tahun.

Jamal mengaku, karena ada pandemi, omzetnya turun hingga 40 persen.

"Apalagi yang kemarin total parah sekali, namun sekarang alhamdulillah sudah mulai membaik," ungkap Jamal.

Hal tersebut pun, kata dia, membuat produksi sepatunya juga tertahan lantaran tidaknya adanya penjualan sama sekali.

"Kalau toko penjualannya macet, pasti pabriknya pun juga enggak produksi," kata Jamal.

Baca juga: Kisah Pengusaha Distro Raup Omzet Miliaran di Tengah Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com