Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Anjlok 2,45 Persen, Ini Sebabnya

Kompas.com - 23/11/2021, 06:33 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas anjlok lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Senin (22/11/2021) waktu setempat (Selasa pagi WIB).

Logam mulia ini tertekan dollar AS yang menguat setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dinominasikan untuk masa jabatan kedua, mendorong ekspektasi bahwa bank sentral dapat tetap berada di jalur pengurangan dukungan ekonomi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melorot 45,3 dollar AS atau 2,45 persen ditutup pada 1.806,30 dollar AS per ounce. Sementara emas di pasar spot juga jatuh 2,1 persen, menjadi 1.805,30 dollar AS per ounce pada pukul 19.00 GMT, terendah sejak 5 November.

Baca juga: Mengintip Pergerakan Harga Emas Antam Selama Sepekan Ini

"Emas dijual karena anggapan bahwa mungkin The Fed akan mempertahankan jalur kebijakan moneternya saat ini sebagai lawan dari nominasi Lael Brainard," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Dia menyebutkan, Brainard akan dianggap membuka jalan untuk lebih kebijakan dovish.

"Ini hanya reaksi spontan dari pasar emas," kata Wyckoff, dengan dolar menguat ke level tertinggi sejak Juli tahun lalu.

Pencalonan kembali Powell juga menyebabkan lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS semakin memperlemah emas, membuat emas mengalami penurunan harian tertajam dalam lebih dari tiga bulan.

Dollar AS yang lebih kuat membuat emas menjadi mahal bagi pembeli luar negeri, sementara suku bunga yang lebih tinggi diterjemahkan menjadi peningkatan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Pasar uang sekarang memperkirakan Fed untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni mendatang dibandingkan sebelumnya pada Juli.

"Pergerakan yang lebih tinggi dengan imbal hasil riil telah mempercepat beberapa pelemahan emas, tetapi terlalu dini bagi investor yang berpikir ini adalah awal dari tren yang berkelanjutan," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

Baca juga: Kapan Waktu Tepat untuk Investasi Emas?

Pembuat kebijakan Fed sedang memperdebatkan apakah akan menarik dukungan lebih cepat untuk menangani inflasi, setelah salah satu pejabatnya yang paling berpengaruh mengisyaratkan bahwa gagasan itu akan dibahas pada pertemuan Desember.

"Emas memiliki dukungan di sekitar level 1.800 dollar AS per ounce dan dengan minggu perdagangan yang dipersingkat, emas dapat berkonsolidasi antara 1.800-1.850 dollar AS menjelang pertemuan kebijakan FOMC 15 Desember," kata Moya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 48,4 sen atau 1,95 persen, menjadi 24,297 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melemah 20,9 dollar AS atau 2,02 persen, ditutup pada 1.015,1 dollar AS per ounce.

Akhir pekan lalu, Jumat (19/11/2021), emas berjangka juga terpangkas 9,8 dollar AS atau 0,53 persen menjadi 1.851,60 dollar AS per ounce, setelah jatuh 8,8 dollar AS atau 0,47 persen menjadi 1.861,40 dollar AS pada Kamis (19/11/2021).

Baca juga: Ini Rincian Harga Emas Antam Terbaru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com