Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Makin Banyak Petani Tanam Jagung, Produksi Nasional Bisa Mencukupi

Kompas.com - 23/11/2021, 17:15 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengikuti kegiatan tanam jagung pada hamparan seluas 1.000 hektar di Kelurahan Tolokota, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Presiden optimistis dengan semakin banyaknya petani lokal yang menanam jagung, kebutuhan jagung nasional bisa terpenuhi.

Baca juga: Bulog Siap Menyalurkan Jagung Subsidi untuk Peternak

"Kebutuhan jagung nasional saat ini masih kurang, sehingga kita harapkan dengan semakin banyak petani tanam jagung, produksi nasional bisa mencukupi," kata Presiden Jokowi saat ditemui seusai kegiatan penanaman Jagung, dikutip Kompas.com dalam siaran resminya, Selasa, (23/11/ 2021).

Jokowi berharap, gerakan penanaman jagung ini berdampak pada peningkatan produktivitas sehingga stok jagung nasional terjamin.

Selanjutnya, diharapkan juga harga jagung dapat menguntungkan petani dan juga peternak ayam mandiri.

"Kita harapkan setiap hektar bisa menghasilkan 6 sampai 7 ton. Dari seluruh Sulawesi Selatan kita harapkan produksi jagung bisa mencapai 1,8 juta ton. Harga jagung saat ini sangat bagus, tadi kita tanya petani Rp 4.000 per kilogram. Kita terus jaga keseimbangan harga jagung dengan harga pakan, agar petani dan peternak sama-sama untung," tegas Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Syahrul optimistis dapat meningkatkan produksi jagung nasional.

Baca juga: Mentan Klaim Stok Jagung Aman

Saat ini Kementerian Pertanian (Kemenatn) telah melaksanakan program peningkatan indeks pertanaman sehingga tanam bisa dilakukan hingga tiga kali per tahunnya.

"Upaya konkret yang kita dilakukan untuk tercapainya peningkatan indeks pertanaman ini yakni penambahan alat mesin pertanian untuk percepatan olah tanah dan tanam, penggunaan bibit unggul, penyediaan sumur bor dan terjaminya aliran air irigasi dari bendungan Karalloe, bahkan penyediaan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani," kata Syahrul.

Perlu diketahui, saat ini indeks pertanaman jagung Kabupaten Jeneponto sebesar 200 atau 2 kali tanam setahun.

Kementan pun terus mendorong sehingga pertanaman bisa menjadi 3 kali setahun.

Jeneponto memiliki luas lahan jagung eksisting sebesar 70.052 hektare dengan produktivitas 6 sampai 7 ton per hektare sehingga diperoleh produksi jagung 280.000 ton.

Baca juga: Mentan SYL: Inovasi Teknologi Tingkatkan Peluang Bisnis Pertanian bagi Petani

"Kegiatan tanam terus kita dorong, kita lakukan percepatan hingga terjadi peningkatan indeks pertanaman tiga kali setahun dan produktivitas naik. Dan nanti kita targetkan harus bisa ekspor," sambung dia.

Jika ditingkatkan indek menurut SYL, pertanamannya menjadi 3 kali setahun dan luas lahan jagung bisa ditingkatkan menjadi 100.000 hektar. Produksi yang diperoleh sebesar 400.000 ton.

"Dengan demikian, adanya peningkatan indeks pertanaman ini, memberikan tambahan produksi jagung sebesar 120.000 ton dan tambahan income Rp 540 miliar," pungkas SYL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com