Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dengan Mekanisasi Pertanian, Jokowi Harap Sulsel Jadi Pemasok Jagung Nasional

Kompas.com - 23/11/2021, 18:17 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) berharap, penanaman jagung dengan mesin traktor mampu mendorong Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi wilayah pemasok komoditas jagung nasional.

Ia berharap, Sulsel dapat menghasilkan produksi jagung sebanyak 7 ton per hektare (ha). Dengan begitu, wilayah ini bisa memenuhi produksi jagung sebanyak 1,8 juta ton.

"Semoga dengan semakin banyaknya petani yang menanam jagung maka akan mampu mencukupi stok jagung secara nasional," imbuh Jokowi seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Hal tersebut ia sampaikan saat mencoba mesin traktor khusus penanaman jagung di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, Selasa. Dalam kesempatan ini Jokowi didampingi Menko Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca juga: 4 Fakta Penangkapan Pencuri Mesin Traktor, Ditembak Polisi hingga Residivis

Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu se-Indonesia ini memberikan apresiasi terhadap sarana dan prasarana (sarpras) pertanian yang dimiliki Kementan.

Menurut Jokowi, penanaman jagung dengan memanfaatkan teknologi dan mekanisasi perlu diperluas dan dikenalkan kepada para petani Indonesia.

Terlebih, dalam penggunaan traktor planter jagung sangat mudah karena hanya mengoperasikan tombol teknologi yang ada.

"Saya kira mekanisasi seperti traktor planter perlu dikenalkan kepada seluruh petani agar penggunaan alat-alat semi-berat dapat dengan mudah dioperasikan,” ucap Jokowi.

Baca juga: Corn Planter, Ini Mesin yang Berperan Meningkatkan Produksi Jagung!

Ia mengaku, tidak mengalami kendala saat mengoperasikan traktor. Padahal, Jokowi belum lama mempelajari penggunaan alat tersebut bersama Mentan SYL.

Setelah mencoba penggunaan alat berat, ia menilai, penanaman jagung dengan mesin traktor terbukti mampu memangkas waktu menjadi lebih cepat.

Bahkan, ia menyarankan penggunaan traktor planter untuk model penanaman di areal yang lebih luas.

"Tadi kami melakukan penanaman dengan planter untuk khusus jagung. Saya tadi juga mencoba mengoperasikan traktor yang terdapat planter di belakangnya. Saya kira dua-duanya baik," katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Makin Banyak Petani Tanam Jagung, Produksi Nasional Bisa Mencukupi

Akan tetapi, lanjut dia, apabila akan menanam dengan hamparan yang luas maka dibutuhkan traktor sebagai alat pertanian paling cepat.

Pada kesempatan yang sama, Mentan SYL mengatakan bahwa saat ini Kementerian Pertanian (Kementan) telah melaksanakan program peningkatan indeks pertanaman dengan waktu penanaman tiga kali per tahun.

Perlu diketahui, indeks pertanaman (IP) jagung di Kabupaten Jeneponto saat ini mencapai 200 atau dua kali tanam dalam setahun.

Kementan pun terus mendorong metode pertanaman secara efisien sehingga pertanaman bisa menjadi tiga kali dalam setahun.

Baca juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Karalloe Mampu Airi 7.000 Hektar Sawah di Jeneponto

Untuk diketahui, Kabupaten Jeneponto memiliki luas lahan jagung eksisting sebesar 70.052 ha dengan produktivitas 6 sampai 7 ton per ha sehingga hasil produksi jagung yang diperoleh sekitar 280.000 ton.

"Kami melakukan beberapa upaya konkret untuk tercapainya peningkatan indeks pertanaman,” ujar SYL.

Adapun upaya tersebut berupa penambahan alat mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan olah tanah dan tanam, penggunaan bibit unggul, penyediaan sumur bor dan terjaminya aliran air irigasi dari bendungan Karalloe, hingga penyediaan fasilitas dana kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com