Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Lakukan Penyesuaian Pre-Closing dan Penutupan Kode Broker, Seperti Apa?

Kompas.com - 24/11/2021, 17:06 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan serangkaian penyesuaian perdagangan di akhir tahun ini.

Penyesuaian tersebut mencakup penutupan kode broker, penutupan informasi lokal dan asing, serta rencana penerapan pengaturan baru pada sesi pre-closing dan pre-opening bursa.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono W Widodo mengatakan, sebelum memberlakukan kebijakan tersebut, bursa telah melakukan benchmarking ke beberapa bursa lain di dunia.

Baca juga: Kembangkan Pasar Modal Syariah, BEI dan BPKH Teken Nota Kesepahaman

“Rencana bursa menutup kode broker pada informasi transaksi selama sesi perdagangan, sudah kami lakukan benchmarking ke beberapa bursa lain di dunia, dan memastikan penutupan kode broker merupakan best practice yang dianut kebanyakan bursa besa di seluruh dunia,” kata Laksono, Rabu (24/11/2021).

Laksono mengungkapkan, dengan menutup kode broker, diharapkan investor bisa mengambil keputusan investasi berdasarkan analisis teknikal, fundamental, serta informasi yang sesuai dengan value perusahaan.

Selain menutup kode broker, bursa juga akan menerapkan penutupan infrmasi lokal asing pada infrmasi transaksi. Adapn penutupan informasi lokal dan asing akan diterapkan diterapkan 6 bulan setelah penutupan kode broker.

Selain mengumumkan penutupan kode broker, dan penutupan informasi lokal dan asing, BEI juga mengumumkan rencana penerapan pengaturan baru pada sesi pre-closing dan pre-opening bursa.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Mitratel Ungkap 4 Strategi untuk Genjot Kinerja

Laksono mengatakan, pengaturan baru tersebut ditetapkan untuk meningkatkan perlindungan investor saat melakukan investasi di pasar modal Indonesia.

Selain itu, untuk menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien.

Laksono menjelaskan, pengaturan baru pada sesi pre-closing ini mencakup untuk keterbukaan informasi pada publik.

Bursa akan menambahkan fitur Indicative Equilibrium Price (IEP), Indicative Equilibrium Volume (IEV) dan Random Closing untuk mendorong pembentukan harga penutupan yang lebih wajar dan mencagak pergerakan harga yang tajam saat penutupan.

“Kedua jenis fitur ini akan memberikan referensi atau indikasi harga dan volume yang akan terjadi selama sesi pre-opening dan pre-closing, dengan demikian investor dapat memperkirakan harga pemukaan dan juga harga penutupan yang akan terbentuk,” kata Laksono.

Baca juga: Mitratel Melantai di BEI Hari Ini, Simak Prospektus Singkatnya

Sementara untuk random closing, akan dilakukan pada sesi pre-closing selama dua menit yang dimulai pada pukul 14.58 sampai dengan 15.00 waktu JAST.

“Penerapan waktu tersbut, akan memudahkan investor memasukkan harga yang wajar selama sesi pre-opening dan pre-closing. Kami harap dapat merendam terjadinya manipulasi harga saat penutupan atau marking the close,” tambah dia.

Bursa juga berancana untuk menambah waktu perdagangan untuk pasar negosiasi selama 15 menit, dari yang semula perdagangan negosiasi sampai pukul 16.15, akan diperpanjang sampai pukul 16.30 waktu JAST, dengan asumsi market normal.

“Penambahan ini untuk mengakomodasi masukan dan kebutuahn dari kebutuhan pasar seperti perus efek dan nasabah kelembagaan yang membutuhkan waktu tambahan untuk melakukan transaksi negosiasi di akhir perdagangan," kata Laksono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com