Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepanjang 2021, Transaksi Bilateral Pakai Uang Lokal Capai Rp 23,1 Triliun

Kompas.com - 24/11/2021, 17:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi bilateral dengan mata uang lokal (local currency settlement/LCS) terus meningkat setiap tahunnya.

Hingga Oktober 2021, transaksi LCS mencapai 1,63 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 23,1 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS).

Transaksi ini merupakan akumulasi transaksi rupiah Indonesia dengan empat mata uang negara, yakni ringgit Malaysia, baht Thailand, renminbi China, dan yen Jepang.

Baca juga: Indonesia Perpanjang Kerja Sama Keuangan Bilateral dengan Singapura hingga November 2022

"Perkembangan transaksi LCS di Indonesia terus meningkat. Kita bisa lihat tren dari tahun 2018 sejak inisiatif ini dimulai hingga tahun 2021, perkembangannya terus meningkat," kata Analis Eksekutif Bank Indonesia, Firman Hidayat dalam webinar LCS Indonesia-China Implementation, Rabu (24/11/2021).

Firman melanjutkan, transaksi tersebut meningkat dari 148 juta dollar AS pada tahun 2018. Peningkatan terjadi tiap tahun, yakni sebesar 760 juta dollar AS tahun 2019, 800 juta dollar AS tahun 2020, dan 1,63 miliar dollar AS tahun 2021.

Sayangnya di antara empat negara, transaksi LCS rupiah Indonesia dengan yuan China menjadi yang paling rendah.

Volume rata-rata transaksi tiap bulan hanya mencapai 15,1 juta dollar AS.

Sedangkan transaksi rata-rata bulanan mata uang lain, seperti ringgit Malaysia mencapai 16,8 juta dollar AS, baht Thailand mencapai 43,3 juta dollar AS, dan yen Jepang mencapai 100 juta dollar AS.

Baca juga: Mengapa Dollar AS Digunakan Sebagai Mata Uang Dunia?

"Perkembangan CNY masih relatif lebih kecil. Ini harapannya pelaku usaha dapat mendorong LCS mata uang yuan dalam transaksi perdagangan," ucap Firman.

Ia menuturkan, kerja sama LCS dengan China membawa keuntungan bagi Indonesia. Sebab pada tahun 2025, negara Tirai Bambu itu menargetkan menjadi negara berpenghasilan tinggi (high income country) dan nominal PDB dua kali lipat pada tahun 2035.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+