JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) semakin gencar dilakukan pemerintah.
Salah satu opsi yang sudah masuk dalam roadmap menuju net zero emission di 2060 mendatang adalah pengembangan Pembangkit Listrik bertenaga nuklir (PLTN).
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana menjelaskan, dalam catatan yang sudah dituangkan dalam roadmap menuju net zero emission di 2060, pada periode 2021-2050 commercial operation date (COD) pertama untuk PLTN direncanakan mulai pada 2049 yang bisa dipercepat atau lebih lambat.
Baca juga: Pembangunan PLTN Opsi Terakhir Bagi Indonesia, Mengapa?
"Kita punya target PLTN mungkin mencapai 40 GW di akhir 2060 dan kami yakin teknologi PLTN makin ke sini makin aman," ucap dia dalam acara virtual, Rabu (24/11/2021).
Rida mengatakan, saat ini ada dua syarat penting yang harus dipenuhi untuk mendirikan PLTN. Pertama, political will. "Misalnya Presiden bicara go nucler, maka selesai," ujarnya.
Syarat kedua, adalah penerimaan dari masyarakat yang sampai dengan saat ini masih diragukan surveinya oleh Batan.
Namun Rida melihat, trennya menjadi lebih baik karena masyarakat saat ini lebih mengerti dan menerima kehadiran PLTN di negeri ini. (Arfyana Citra Rahayu)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul COD pembangkit tenaga nuklir direncanakan mulai 2049
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.