Selain itu, inisiatif kedua perusahaan juga memberikan manfaat terhadap percepatan digitalisasi di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Adapun sejauh ini Telkomsel telah mencapai capital gain sebesar Rp 350 miliar.
Baca juga: Gojek Bakal Sewakan Motor Listrik buat Mitra Driver
Investasi di Gojek juga menunjukkan hasil positif. ARPU driver yang menjadi pengguna paket kolaborasi swadaya meningkat sebanyak 4 persen.
Kemudian reseller Telkomsel mengalami peningkatan mencapai 51 persen dan jumlah transaksi pun meningkat sebesar 97 persen.
Lebih lanjut, pertumbuhan merchant GoFood yang menggunakan MyAds melalui aplikasi Gobiz naik sebesar 146 persen.
Mitratel selaku anak usaha Telkom baru saja melakukan penawaran saham perdana yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021 dengan kode MTEL.
Tercatat, Mitratel menghasilkan Rp 18,8 triliun dari aksi korporasi tersebut. Adapun 90 persen di antaranya digunakan untuk belanja modal demi mengembangkan bisnis Mitratel, baik secara organik maupun inorganik.
Sementara itu, 10 persen sisa pendapatan akan digunakan sebagai kerja dan kebutuhan perseroan lainnya.
Adapun pendapatan, EBITDA, dan laba bersih Mitratel pada kuartal ketiga 2021 mencapai dua digit dengan pertumbuhan positif.
Baca juga: Harga Saham Mitratel Masih di Bawah Harga IPO, Simak Rekomendasi Analis
Untuk diketahui, saat ini Mitratel sudah mengelola lebih dari 28.079 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia dengan tenancy ratio 1,5x.
Sebanyak 57 persen menara telekomunikasi yang dimiliki Mitratel berada di luar Pulau Jawa.
Pihak Telkom menilai, potensi bisnis Mitratel akan membaik seiring dengan kehadiran 5G yang meningkatkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.
Tak hanya menara telekomunikasi, Mitratel juga melakukan ekspansi portofolio jasa turunan menara seperti project solutions, managed services, fiberisasi dan layanan digital.
“Telkom akan terus mempercepat transformasi dan penataan portofolio demi value creation yang optimal bagi TelkomGroup, stakeholder serta bangsa dan negara,” tutur Ririek.
Telkom melalui perusahaan ventura MDI tengah konsisten menambah nilai dan jumlah investasi pada perusahaan-perusahaan rintisan atau start up potensial, baik dari dalam maupun luar negeri.
Hingga kini, MDI telah mendanai lebih dari 50 startup dari 12 negara. Sejumlah 28 startup di antaranya merupakan karya anak bangsa.
Tercatat, MDI telah memiliki tiga startup yang sudah berstatus initial public offering (IPO) dan juga memiliki tiga startup yang sudah masuk kategori unicorn.
Sementara itu, Telkom telah menggunakan belanja modal sebesar Rp 18,6 triliun hingga kuartal ketiga 2021 atau 17,5 persen dari total pendapatan.
Belanja modal tersebut digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada fixed line maupun mobile business. Hal ini dilakukan demi meningkatkan pengalaman digital para pelanggan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.