Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telkom Sudah Investasi di 50 Startup dari 12 Negara

Kompas.com - 25/11/2021, 21:02 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui perusahaan venturanya, MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) telah mendanai lebih dari 50 perusahaan rintisan atau startup dari 12 negara, dengan 28 diantaranya merupakan startup asal Indonesia.

Total komitmen aset kelolaan Telkom di startup mencapai 830 juta dollar AS atau setara dengan Rp 12 triliun . Adapun dari 50 startup itu, 3 diantaranya sudah IPO dan 3 sudah berstatus unicorn (valuasi di atas 1 miliar dollar AS).

Direktur Enterprise Business Telkom Group  Edi Witjara mengatakan, dalam berinvestasi, perseroan menargetkan startup yang mempunyai future value dan synergy value yang tinggi untuk pengembangan produk-produk digital Telkom Group.

“Dari target market size dan dan market share Telkom pada 2021, masih terdapat ruang yang cukup besar dan memberikan peluang bagi kita semua untuk lebih berkembang. Saya melihat bahwa Telkom tidak bisa berjalan sendirian dan butuh partner diantaranya dari teman-teman di startup," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Apindo: Aturan Upah Minimum 2022 Tetap Berlaku meski UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat

Untuk mendukung pengembangan startup, Telkom menyelenggarakan Next Billion Ecosystem Festival (Nex-BE Fest) melalui anak usahanya, MDI Ventures dan Telkomsel Mitra Inovasi (TMI).

Acara yang rutin diadakan setiap kuartal itu dibuat untuk menjembatani startup digital yang didanainya untuk memperluas potensi solusi digital dan sinergi baru ke dalam sektor BUMN.

Tahun ini, Nex-BE Fest 2021 menyasar sektor-sektor spesifik, seperti agrikultur, kesehatan, dan fintech. Pada event ini, startup-startup digital didanai MDI Ventures dan TMI dipertemukan dengan calon investor dari berbagai anak perusahaan Telkom Group untuk menggali potensi sinergi baru.

Tercatat sebanyak 26 startup dihadirkan pada Nex-BE Telkom Group teranyar, termasuk di dalamnya Alodokter, SiCepat, TaniHub, Amartha, dan MPL (Mobile Premier League).

Ajang one-on-one kali ini dihadiri oleh 20 anak perusahaan dan unit bisnis di lingkungan Telkom Group, dan berhasil menghasilkan 70 ragam sinergi proyek baru yang berpeluang untuk difasilitasi secara berkelanjutan.

Baca juga: Kapan Tarif Cukai Rokok Diumumkan? Ini Jawaban Kemenkeu

“Kami berharap sinergi yang dihasilkan oleh Nex-BE Fest dapat membantu ekosistem digital yang terbaik untuk Indonesia," imbuh Direktur Digital Business Telkom Group Fajrin Rasyid.

Direktur Utama MDI Ventures Donald Wihardja menambahkan, pihaknya bukan hanya menyasar capital gain dan valuation gain, tapi juga ingin terus mendorong tercapainya sinergi pendapatan yang bisa dihitung baik dari sisi Telkom maupun startup.

"Sampai dengan kuartal III tahun ini, MDI sudah berhasil mengantarkan synergy value senilai Rp 2 triliun," ungkapnya.

Baca juga: UU Cipta Kerja Inkonstitusional Bersyarat, Ini Kata Asosiasi Pengusaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com