Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Minta Pemda Segera Gunakan Anggaran, tapi Jangan Boros...

Kompas.com - 26/11/2021, 13:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau pemerintah daerah, termasuk pemerintah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, membelanjakan anggaran.

Pasalnya, pemerintah sudah menganggarkan dana sepanjang tahun 2020-2022 untuk menghadapi Covid-19, baik pusat maupun daerah. Apalagi, hanya tinggal sebulan lagi menuju akhir tahun.

"Tolong gunakan anggaran sebaik-baiknya, semaksimal mungkin sesuai dengan rancangan. Jangan kemudian kita memboroskan kalau memang tidak perlu," kata Sri Mulyani dalam Peresmian Gedung Keuangan Negara Jayapura, Jumat (26/11/2021).

Baca juga: Jokowi Jengkel dengan Pemda yang Uangnya Banyak Nganggur di Bank

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, penggunaan anggaran diharapkan mampu memulihkan ekonomi daerah, termasuk wilayah timur Indonesia.

Khusus Papua, Ani berharap ekonomi Papua terus meningkat menuju akhir tahun sebagai manfaat dari penggunaan anggaran belanja Pemda yang baik, melanjutkan pertumbuhan 14 persen per kuartal III 2021.

"Untuk itu gunakan angaran karena APBN dan APBD yang berasal dari APBN didesain tahun 2020-2022 adalah dalam rangka Indonesia mampu menangani Covid-19, dan mampu memulihkan ekonomi kembali," ucap Ani.

Lebih lanjut dia menuturkan, Pemerintah Papua harus mampu menggunakan anggaran lainnya, seperti dana otonomi khusus (otsus) dan Dana Bagi Hasil (DBH) secara lebih baik.

Dia berharap dana-dana yang ditransfer pemerintah pusat bisa digunakan untuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM), kesejahteraan, dan ekonomi secara keseluruhan.

Namun di sisi lain, akuntabilitas harus tetap dijaga karena APBD dan dana-dana transfer lainnya adalah uang rakyat dan uang negara.

"Jadi saya minta sekarang ini akan menjadi momentum untuk tradisi dari Kemenkeu untuk menjaga akuntabilitas yang ditularkan kepada seluruh K/L secara baik, penuh, dan sesuai aturan UU," pungkas Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani Tahan Penyaluran Dana untuk 90 Pemda, Ini Penyebabnya

Adapun imbauan belanja dilakukan karena kebanyakan pemda lambat membelanjakan anggaran yang sudah ditransfer pemerintah pusat.

Berdasarkan laporan Kementerian Keuangan, belanja Pemda terkontraksi -2,21 persen hingga Oktober 2021. Dari pagu Rp 1.223 triliun, belanja pemda baru mencapai Rp 689,7 triliun.

Belanja ini lebih rendah dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 705,34 triliun. Realisasi belanja tahun ini baru mencapai 56,36 persen dari APBD padahal tahun 2021 tinggal satu bulan lagi.

Leletnya belanja Pemda membuat dana menganggur di bank kembali pada level yang tinggi mencapai Rp 226 triliun. Dana mengendap ini lebih tinggi dibanding posisi bulan Mei yang mencapai Rp 172 triliun, dan bulan Juli sebesar Rp 173 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com