Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lifehack: Cerdas Finansial di Tengah Situasi Tak Pasti, bersama Financial Educator Lifepal Aulia Akbar

Kompas.com - 27/11/2021, 15:31 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Pintar kelola keuangan di saat-saat seperti sekarang tentu sudah jadi keharusan, lho. Tapi, bagaimana caranya mengelola keuangan yang tepat?

Perencana Keuangan Aulia Akbar membagikan tips sederhana untuk mengelola keuangan kita agar tetap sehat, pada Life Hack Kompasianival 2021 "Optimis Melangkah", Sabtu (27/11), secara virtual.

Aulia mengatakan, seseorang perlu memiliki dana darurat dalam keuangannya. Akan tetapi, dana darurat ini juga tidak harus dipaksakan jika orang tersebut masih memiliki utang. Sebab, terlebih dulu penting untuk menyelesaikan utang.

Untuk menyelesaikan utang ini Aulia menyarankan menentukan utang kita berbentuk apa. Sebab, menurut dia, utang bisa berbentuk wajar dan tidak wajar, jangka pendek, menengah, atau panjang.

"Kita juga perlu mengetahui bahwa utang yang kita miliki apakah itu jangka pendek atau panjang. Apalagi kita memiliki utang jangka pendek lebih baik diselesaikan dulu. Namun apabila memiliki utang yang sifatnya jangka panjang seperti KPR, lebih baik jangan buru-buru untuk dilunasi. Karena itu bisa berbahaya, apalagi kas kita begitu pas-pasan," katanya.

Aulia juga memberikan tips untuk bagaimana menghitung dan menyelesaikan utang. Dikatakannya kita perlu menghitung total utang dan total aset.

"Kalau utang kita di atas 50 persen di atas total nilai aset kita harus hati-hati," ucapnya.

Dia menyampaikan, dana darurat tidak harus yang muluk-muluk atau diisi dengan nominal yang sangat besar. Namun, cukup menggunakan rumus sederhana.

"Pertama kita harus tahu pengeluaran pokok, wajib, dan pengeluaran keinginan kita. Wajib, pokok, ingin. Lalu diitung rata-rata per bulan. tiga kali pengeluaran bulanan apalagi masih single. Tapi bila sudah berkeluarga. 6 kali pengeluaran bulanan," katanya.

Lalu bagaimana dengan pengusaha atau pekerja lepas?

"Dua tahun rata-rata pengeluaran bulanan," sebutnya.

Bila dana darurat sudah terpenuhi, Aulia mengingatkan untuk tidak terburu-buru ingin segera melakukan investasi. Pasalnya, masih ada satu hal yang perlu dipenuhi selain dana darurat, yakni proteksi.

"Proteksi dulu yang diutamakan. Bisa BPJS atau asuransi. Setelah proteksi ada, dana darurat ada maka silakan untuk merencanakan dana darurat," ujarnya.

Setelah semua terpenuhi barulah kita dinilai aman untuk melakukan investasi.

"Sebelum melakukan investasi, kita harus tahu dulu apa tujuan kita untuk investasi. jangan investasi hanya karena ingin menambah kekayaan. Investasi dua-tiga tahun ke depan pilih yang fluktuasinya rendah, seperti reksadana atau surat utang negara. bila jangka menengah bisa memilih obligasi," ucapnya.

"Jangan lupa, kalau semakin panjang jangkanya semakin besar risikonya tapi juga semakin besar yang didapat. Karenanya kita perlu tahu apa yang ingin kita tuju dari investasi ini," imbuhnya Aulia.

Kompasianival sendiri merupakan Ajang kopi darat terbesar di Indonesia bagi para kreator konten dan komunitas. Tahun ini Kompasianival 2021 mengusung tema "Optimis Melangkah".

COO Kompasiana, Nurulloh mengatakan melalui tema ini Kompasiana ingin membangun kembali optimisme di segala hal dalam melangkah masa mendatang, mengingat tingginya persaingan kerja, digitalisasi, kontestasi politik, isu kesehatan, dan tantangan-tantangan lainnya.

"Selama pandemi, seperti kita rasakan bersama, segalanya serba sulit, bukan hanya berdampak pada fisik semata tetapi mental tiap individu juga kena dampaknya. Sesuai dengan tema, melalui Kompasianival 2021 ini kami ingin membangun kembali optimisme di segala hal dalam melangkah masa mendatang. Kembali punya semangat dalam melakukan segala kegiatan," sebutnya. (IBN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com