Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pekerjaan yang Menuntut Kamu Multitasking

Kompas.com - 28/11/2021, 11:36 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Guru yang menuntut kemampuan multitasking adalah guru sekolah dasar (SD). Itu karena guru SD mengajarkan seluruh mata pelajaran, seperti matematika, Bahasa Indonesia, kesenian, sejarah, pendidikan jasmani dan kesehatan, agama, dan lainnya.

Artinya, guru harus memiliki wawasan dan pengetahuan luas mencakup seluruh mata pelajaran tersebut. Fokus pun cepat berganti, misalnya jam 8 sampai 10 pagi mengajar matematika. Kemudian pukul 10 sampai 12 mengajar pendidikan agama.

Belum lagi tetap mengawasi seluruh anak didiknya agar tetap konsentrasi dan tidak main-main belajar. Karena pasti sekecil apapun yang dilakukan murid saat kegiatan belajar mengajar, guru pasti mengetahuinya. Sebab, mulutnya berbicara, matanya memperhatikan.

4. Customer service

Ujung tombak perusahaan ini menangani berbagai tugas sekaligus. Harus melayani pelanggan atau nasabah dengan ramah, kemudian sambil melakukan pengecekan data di komputer yang membutuhkan multitasking dari pekerjanya.

Jika tidak fokus, kedua tugas tersebut bisa tidak sinkron. Entah itu pelanggannya yang diabaikan, atau pengecekan maupun penginputan data salah.

Baca juga: Ini Penyebab Status Kepesertaan 86.878 Penerima Kartu Prakerja Dicabut

5. Bagian administrasi

Pekerjaan di bidang admnistrasi juga memerlukan kemampuan multitasking. Tugas dan tanggung jawabnya cukup banyak, di antaranya mengurusi invoice pembayaran, data entri perusahaan, menangani keluar masuk paket kiriman atau surat, membuat jadwal rapat dan pertemuan, serta masih banyak lainnya.

Bahkan di beberapa perusahaan, bagian administrasi mengambil pekerjaan resepsionis serta bagian keuangan, seperti menjawab dan menerima telepon, maupun mengurus soal perpajakan.

Pilih Pekerjaan yang Sesuai Minat

Bersyukurlah kamu yang memiliki skill multitasking. Seberapa banyak pekerjaan yang dilimpahkan kepadamu, pasti bisa teratasi dan selesai tepat waktu.

Dalam persoalan karier, manfaatkan kemampuan multitasking ini untuk bekerja pada bidang yang sesuai minat atau passion. Kamu akan lebih bersemangat kerja dengan mengerahkan keterampilan tersebut.

Tetapi ingat, multitasking bisa berdampak negatif untuk kesehatan mental dan karier. Sebut saja, menurunkan produktivitas karena perhatianmu tersita banyak tugas, memperlambat kinerja akibat penurunan produktivitas dan fokus, hingga berpotensi meningkatkan stres.

Apalagi jika kamu bekerja multitasking berlebihan, kurang istirahat, sehingga membuat stres. Kamu merasa tertekan dan ingin lari dari pekerjaan, namun bos mengandalkanmu karena kemampuan tersebut.

Kalau sudah begini, berani katakan tidak. Kamu manusia, bukan robot yang setiap waktu dituntut multitasking tanpa diberi kelonggaran sedikitpun.

Baca juga: Cara Melaporkan Gangguan Listrik lewat PLN Mobile

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com