Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Tingkat Literasi Asuransi, Allianz Indonesia Maksimalkan Kanal Digital

Kompas.com - 28/11/2021, 16:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya pemanfaatan produk asuransi untuk proteksi hidup. Berbagai lembaga penelitian menyatakan, kesadaran masyarakat untuk memiliki produk asuransi jiwa meningkat pesat semenjak virus corona merebak di Tanah Air.

Namun demikian, tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi masih sangat rendah. Data terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada tahun 2019 tingkat literasi asuransi di Indonesia baru mencapai 19,4 persen.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh berbagai pihak terkait untuk meningkatkan angka literasi asuransi nasional ialah jangkauan untuk mengedukasi masyarakat. Masyarakat di daerah yang sulit dijangkau memiliki tingkat literasi asuransi lebih rendah dibanding masyarakat di kota besar.

PT Asuransi Allianz Life Indonesia menyadari literasi asuransi masih belum merata. Sebab, sosialisasi atau edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait asuransi masih belum dilakukan secara nasional.

Baca juga: APLN Mulai Jual Hunian Bukit Podomoro di Jakarta

"Sehingga kami melihat tantangan ini sebagai sebuah peluang untuk mendukung program peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan asuransi," ujar Chief Marketing Officer Allianz Life Indonesia Karin Zulkarnaen kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

Karin menjelaskan, perusahaan terus fokus melakukan edukasi kepada nasabah dan masyarakat umum yang berasal dari berbagai segmen dan lapisan masyarakat. Allianz juga memaksimalkan kanal digital untuk memperluas jangkauan edukasi ke masyarakat di berbagai daerah.

"Secara rutin kami memberikan konten edukasi, baik melalui acara online, komunikasi elektronik dan konten sosial media," katanya.

Teknologi dinilai memiliki peranan penting dalam rangka mendongkrak tingkat literasi asuransi nasional. Kehadiran teknologi membuat jarak tidak lagi menjadi hambatan Allianz mengedukasi masyarakat terkait asuransi.

"Teknologi mendukung kami dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan yang tadinya bisa dilakukan secara offline di kalangan terbatas," kata Karin.

Baca juga: Aturan Baru, WNA yang Singgah di 8 Negara Ini Dilarang Masuk Indonesia

Selain memaksimalkan teknologi, Allianz Indonesia juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menjangkau lebih banyak lagi cakupan edukasi dan sosialisasi.

Lebih lanjut Karin menyebutkan, sejak Januari hingga September 2021, Allianz telah menjangkau lebih dari 455.000 orang penerima manfaat dari berbagai program literasi keuangan yang dilakukan.

"Hal ini selaras dengan strategi kami melindungi lebih banyak masyarakat dan mendukung inisiatif pemerintah meningkatkan literasi keuangan di Indonesia," ucap dia.

Pemahaman terhadap produk asuransi menjadi semakin penting, seiring dengan adanya pertumbuhan tingkat pemanfaatan asuransi yang cepat.

Data OJK menunjukkan penetrasi industri asuransi nasional terus meningkat selama pandemi. Hingga Juli 2021, tingkat penetrasi asuransi mencapai 3,11 persen, meningkat dari akhir tahun 2020 yang hanya 2,92 persen.

Sementara itu, data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukan, jumlah tertanggung perorangan pada pertengahan tahun 2021 sebanyak 20,04 juta orang, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 16,92 juta orang.

Peningkatan juga terjadi pada polis perorangan. Pada pertengahan tahun 2021, terdapat sebanyak 19,03 juta polis perorangan, naik daru periode sama tahun lalu yang hanya 15,95 juta orang.

Baca juga: 4 Tips Mengelola Cashflow Setelah Gajian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com